Gunakan Satu Wilayah, Persib Tak Mau Terpeleset

Persib tertantang untuk patahkan mitos tak pernah juara di kompetisi dengan format satu wilayah.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 14 Apr 2017, 05:00 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2017, 05:00 WIB
Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman (Liputan6.com / Helmi Fithriansyah)
Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman (Liputan6.com / Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Persib Bandung meraih dua gelar juara di kasta sepak bola tertinggi Indonesia pada 1994 dan 2014. Persib menjadi juara setelah era perserikatan dihilangkan.

Uniknya, dua gelar itu dimenangkan Persib saat kompetisi gunakan sistem dua wilayah.Gagal juara saat kompetisi satu wilayah masih menjadi kutukan untuk Persib. Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman berhasrat untuk mematahkan mitos tersebut.

Djanur menegaskan, salah satu kunci untuk merealisasikan target itu, Persib jangan sampai terpeleset atau kehilangan poin terutama saat menghadapi tim papan bawah.

"Mitos satu wilayah memang berbeda dibanding dua wilayah. Kalau dua wilayah misalnya kita ada kesalahan punya kesempatan di babak selanjutnya. Kalau satu putaran kita jangan terpeleset. Kuncinya konsisten dan jangan kehilangan banyak poin," katanya.

"Pastinya tertantang untuk bisa menghilangkan mitos itu. Diawal kompetisi juga sangat penting karena hasilnya mempengaruhi mental kita," katanya.

Djanur menuturkan dirinya sudah memiliki target poin yang harus diraih agar Hariono Cs bisa menjadi yang terbaik di Indonesia.

"Hitung-hitungan sudah ada. Kita diawal ini saja dulu dalam 5 pertandingan awal ingin bisa meraih 13 poin. Meski berat karena semua tim yang jadi lawan Persib tidak bisa diremehkan. Kita akan berusaha mendapatkan poin itu," katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya