Kiper Juventus Nyaris Pensiun Usai Depak Barcelona

Pada akhirnya Buffon urung melakukannya setelah mendapatkan saran dari Presiden Juventus.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 30 Apr 2017, 13:20 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2017, 13:20 WIB
Juventus
Kiper Juventus Gianluigi Buffon membuat penyerang Barcelona Lionel Messi frustrasi untuk mencetak gol. (AP Photo/Emilio Morenatti)

Liputan6.com, Turin - Kesuksesan Juventus melaju ke semifinal Liga Champions 2016/2017 tak lepas dari kontribusi kiper sekaligus kapten Gianluigi Buffon. Aksinya saat melawan Barcelona menjadi bukti bahwa ia adalah salah satu kiper terbaik di dunia.

Ternyata, Buffon juga melakukan nazar sebelum Juventus melawan Barcelona di perempat final. Kala itu, kiper berusia 39 tahun tersebut menyatakan akan pensiun di akhir musim jika mencetak clean sheet dalam dua pertemuan melawan Barcelona.

Hebatnya, Buffon benar-benar melakukan hal tersebut. Ia membantu I Bianconeri menyingkirkan Barcelona dengan agregat 3-0. Aksinya pada leg pertama yang menjadi pusat perhatian. Kala itu, ia melakukan empat penyelamatan.

"Saya berjanji untuk pensiun di akhir musim jika melakukan hal itu. Saya mengatakannya kepada Presiden (Andrea Agnelli) dan ia mengatakan dalam hidup terkadang kita mengatakan hal-hal bodoh, tidak perlu khawatir dan terus maju. Presiden punya pengalaman lebih dari saya dan ia memberikan nasihat yang bagus," kata Buffon, dikutip Football Italia.

Menurut Buffon, bisa menjaga gawang Juventus tak kebobolan dari laga melawan tim-tim Spanyol adalah sebuah prestasi yang membanggakan. Ia juga memberikan pujian kepada para bek Si Nyonya Tua yang membuat penyerang Barcelona mati kutu mencari celah.

Fokus Lawan Monaco

Salah satu aksi kiper Juventus Gianluigi Buffon saat melawan Barcelona di Liga Champions 2016/2017. (AP Photo/Antonio Calanni)

Jika melihat statistik, permainan pada leg pertama di kandang Juventus jauh lebih terbuka. Tim tamu bisa melepaskan 16 tendangan dan empat shot on goal. Pada leg kedua di Camp Nou, Barcelona melepaskan 19 percobaan, tapi hanya satu yang shot on goal.

Kini, Juventus akan menghadapi tantangan AS Monaco di semifinal. Meski disebut-sebut sebagai tim paling lemah, sebuah kesalahan besar jika Juventus menganggap enteng Monaco. Apalagi, mereka baru saja meraih hasil negatif kala ditahan 2-2 di markas Atalanta.

"Pertandingan kemarin menunjukkan bahwa Anda tak bisa membiarkan fokus berubah atau Anda akan membayar mahal. Hasil 2-2 tidak menjadi pertanda apa pun. Jika Anda tidak berjuang sesuai tuntutan laga, Anda akan menderita melawan siapa pun," ujar Buffon.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya