Satria Muda dan Pelita Jaya Berebut Juara IBL 2017

Satria Muda dan Pelita Jaya akan berlaga di final IBL 2017 dengan format best of seven.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 03 Mei 2017, 18:40 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2017, 18:40 WIB
Final IBL
Para pemain Satria Muda dan Pelita Jaya menghadiri jumpa pers jelang final IBL (Kukuh Saokani/Liputan6.com)

Liputan6.com, Bandung- Kompetisi bola basket tertinggi di Indonesia, IBL 2017 telah mencapai partai puncak. Dua tim terbaik yaitu Satria Muda Pertamina dan Pelita Jaya Jakarta akan bertarung menjadi yang terbaik dalam laga final 4-7 Mei 2017. Pelita Jaya akan bertindak sebagai tuan rumah pertama di GOR C-Tra Arena, Kota Bandung, Kamis (4/5/2017).

Technical Advisor Pelita Jaya, Fictor Gideon Roring mengatakan kedua tim merupakan yang terbaik dari divisi masing-masing dan memiliki rekor 1-1 pada babak grup sehingga dipastikan laga nanti akan berjalan ketat dan menarik.  

Selain itu hadirnya para pemain asing membuat pertandingan akbar nanti patut disaksikan setelah kompetisi yang berjalan ketat dan kompetitif.

"Sederhana ini musim terbaik bola basket dalam 7-10 tahun terakhir. Dari pandangan saya, dari segi mutu pertandingan, dari sisi kompetisi ketat, basket Indonesia butuh itu agar bisa bersaing."

"Bagi kita final 2017 spesial karena mempertemukan tim terbaik divisi masing-masing tapi kita sedikit di bawah Satria Muda karena jujur dengan sejarahnya dibanding kita jauh. Kita terakhir juara tahun 91 dan 92 waktu saya masih jadi pemain," kata dia di Bandung, Rabu (3/5/2017).

Namun pria yang biasa disapa Coach Ito ini cukup optimis Pelita Jaya bisa meraih gelar juara apalagi ini final ketiga kalinya secara berturut-turut. "Untungnya buat kita pertandingan tanggal 4 belum kejadian jadi masih ada harapan, kita hidup harus ada harapan, itu tercermin sikap kita, motivasi kita sangat tinggi ini final kita ke 3 beruntun. Motivasi berbeda," kata dia.

Sementara itu pelatih Satria Muda, Youbel Sondakh mengatakan musim ini timnya berstatus sebagai penantang karena banyak dihuni para pemain muda. Namun salah satu keuntungan yaitu persiapan timnya lebih lama dibanding pesaingnnya sehingga itu bisa dimanfaatkan.

"Hampir 5 bulan kita melakukan persiapan, kita sudah tahap akhir. Kita sudah berlari tinggal satu lagi. Kami sudah tidak sabar bermain besok dan tentu saja mengeluarkan apa yang kami punya. Semua pemain siap dan tinggal tunggu waktu bertanding."

"Kita sebagai penantang musim ini karena banyak pemain muda kalau yang lain banyak pengalaman tapi motivasi kita musim ini mau ngalahin siapa saja yang dihadapi," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya