Rencana Rossi Tinggalkan MotoGP Tahun Depan Tidak Masuk Akal

Rossi menempati klasemen sementara MotoGP 2017.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jul 2017, 12:00 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2017, 12:00 WIB
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, rayakan kemenangan pada MotoGP Belanda 2017, Juni 2017. Kemenangan ini menunjukkan Rossi masih mampu bersaing.
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, rayakan kemenangan pada MotoGP Belanda 2017, Juni 2017. Kemenangan ini menunjukkan Rossi masih mampu bersaing. (AFP/Vincent Jannink)

Liputan6.com, Madrid - Andalan Yamaha di MotoGP, Valentino Rossi, selalu berbicara tentang rencana pensiun yang akan diumumkan pada awal tahun depan. Namun, CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, mengklaim pernyataan yang disampaikan pembalap asal Italia itu tidak masuk akal.

Rossi telah menjadi bagian di kejuaraan balap kuda besi lebih dari 20 tahun. Suka tidak suka, dia telah menjadi bagian penting dari gelaran MotoGP. Itu bisa dilihat bagaimana antusias penggemar The Doctor di setiap serinya.

Carmelo menjelaskan, hampir di setiap balapan, tribun penonton penuh dengan warna kuning. Itu membuktikan penggemar masih menginginkan Rossi bertahan di kelas utama. Mereka tidak pernah lelah mendukung sang idola, meski rapor pemilik nomor 46 pada paruh musim MotoGP kurang begitu mengesankan.

"Valentino adalah Valentino. Jika kita melihat tribun, kita melihat kerumunan kuning. Saya pikir ketika Valentino akan meninggalkan ajang balap motor, banyak dari mereka tetap setia untuk menjadi penggemar MotoGP," jelas Ezpeleta dikutip Motograndprix.

Ezpeleta mengklaim rencana Rossi pensiun terlalu dini karena kinerjanya musim 2017 masih baik. Dia baru saja berjaya di MotoGP Belanda dan menempati peringkat keempat klasemen sementara.

"Kemudian, tentu saja, berbicara tentang masa depan, jika Rossi ingin membuat sebuah tim di MotoGP, kami senang untuk membantu. Tapi sekali lagi, kami tidak menawarkan kemungkinan ini dan Valentino tidak membuat tuntutan. Kami ingin mempertahankan dia selama mungkin," pungkas Ezpeleta. (David Permana)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya