MotoGP: Gaya Balap Vinales Lebih Baik dari Rossi?

Zeelenberg mengindikasikan bahwa Vinales lebih kuat dari Rossi di MotoGP 2017.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 12 Jul 2017, 18:30 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2017, 18:30 WIB
MotoGP
Persaingan Valentino Rossi dan Maverick Vinales di MotoGP 2017. (Josep LAGO / AFP)

Liputan6.com, Aalst - Meski kalah pengalaman, Maverick Vinales terbukti mampu menyaingi kiprah Valentino Rossi di MotoGP 2017. Bahkan, posisi Vinales di klasemen pembalap musim ini sedikit lebih baik dari The Doctor.

MotoGP 2017 memang menjadi musim perdana Vinales dan Rossi menjadi rekan setim di Movistar Yamaha. Sejauh ini, hubungan keduanya masih terbilang bagus. Tapi, tak bisa dipungkiri bahwa Vinales dan Rossi tetap menjadi pesaing dalam perburuan gelar juara dunia.

Wilco Zeelenberg yang notabene kepala teknisi Vinales pun bicara soal persaingan anak didiknya dengan Rossi di musim ini. Dalam wawancara eksklusif dengan Crash, Zeelenberg menilai Vinales dan Rossi memiliki gaya balap yang berbeda.

"Tidak, ia membalap dengan cara berbeda dari Vale. Ia sangat kuat, jadi ia banyak menggunakan kekuatan tubuhnya untuk mengubah arah motornya. Tapi dengan cara yang berbeda dari Vale. Vale tinggi dan kurus, jadi ukuran tubuhnya berbeda. Mereka mengeluhkan hal berbeda soal motornya, itu karena gaya balap yang berbeda," kata Zeelenberg.

"Maverick kuat dan sangat bugar. Bahkan dalam lima lap terakhir ia selalu memiliki kekuatan. Saya juga melihat sepanjang akhir pekan, ia selalu bagus pagi-pagi. Bukan karena latihan, tapi mungkin juga DNA-nya," Zeelenberg menambahkan.



Saat ini Vinales memiliki posisi yang sedikit lebih baik di klasemen MotoGP 2017. Pembalap berusia 22 tahun itu duduk di posisi kedua klasemen dengan koleksi 124 poin, hanya terpaut lima angka dari pembalap Repsol Honda, Marc Marquez.

Banyak Kejutan

Namun, bukan berarti Rossi tertinggal jauh. Meski duduk di urutan keempat klasemen, koleksi poin pembalap berusia 38 tahun itu juga hanya terpaut 10 angka dari Marquez.

Sengitnya persaingan yang tercipta juga karena banyaknya kejutan hingga paruh pertama musim berakhir. Pembalap-pembalap top tak lagi mampu mendominasi di setiap balapan. Kini pembalap-pembalap tim satelit pun secara bergantian tampil mengejutkan. "Musim ini tampaknya lebih mengejutkan dari musim lalu," jelas Zeelenberg.

Usai balapan MotoGP Jerman di Sirkuit Sachsenring, 2 Juli 2017, para pembalap mendapatkan jatah libur hingga satu bulan lebih. Mereka baru kembali beraksi pada MotoGP Republik Ceko di Automotodrom Brno, 6 Agustus 2017.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya