Daya Saing MotoGP Makin Sengit, Rossi Justru Termotivasi

Rossi menilai perbedaan di MotoGP dulu dan sekarang sangat besar.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 05 Agu 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2017, 18:00 WIB
MotoGP, Valentino Rossi
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi bersemangat menghadapi persaingan di MotoGP yang semakin sengit. (Michal Cizek / AFP)

Liputan6.com, Brno Melihat tingkat persaingan, MotoGP memang telah berevolusi dalam beberapa tahun terakhir. Kini, tak ada lagi pembalap yang mampu tampil dominan di sepanjang musim. Tingkat persaingan pun jauh lebih sengit.

Persaingan sengit semakin terlihat sejak MotoGP 2015. Itu saat Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo bersaing ketat dalam jalur perburuan gelar. Pada akhirnya, takhta juara dunia sukses diamankan Lorenzo.

Pada musim 2016, daya saing semakin tinggi. Salah satu buktinya adalah munculnya sembilan pemenang berbeda dalam semusim. Itu adalah peristiwa yang baru pertama kali terjadi dalam sejarah MotoGP. Dan pada musim 2017, persaingan sengit kembali terlihat.

Rossi sebagai pembalap aktif yang paling berpengalaman di MotoGP saat ini pun merasakan peningkatan daya saing di lintasan. Namun, hal itu tak membuatnya gentar, tapi justru merasa optimistis. Ia mengaku semakin bersemangat soal evolusi tersebut.

"Tentu saja, dalam beberapa tahun terakhir, pembalap muda debutan telah meningkat. Tugas kami adalah lebih serius secara signifikan. Saya berpikir di atas segalanya, teknologi membuat perbedaan," kata pembalap Yamaha itu dikutip Speedweek.



Pengoleksi tujuh gelar juara dunia MotoGP itu menambahkan, "Selama beberapa tahun Anda balapan dari awal sampai akhir dengan komitmen 100%. Dari tikungan pertama hingga terakhir. Itulah perbedaan terbesar dibandingkan dengan balapan 15 tahun lalu."

Lebih Termotivasi

Saat ini, Rossi pun terbukti masih mampu bersaing dengan pembalap-pembalap yang jauh lebih muda. Buktinya, saat ini ia masih terlibat dalam persaingan menuju takhta juara dunia bersama Marc Marquez, Maverick Vinales, dan Andrea Dovizioso.

"Di masa lalu, strategi jauh lebih menentukan. Sepuluh tahun lalu itu jauh berbeda. Ban dibutuhkan 2,5 lap untuk mendapatkan suhu. Pada empat atau lima lap, waktu meningkat 1,5 detik. Sekarang sudah kencang sejak awal hingga akhir dan jauh lebih penting fokus," ungkap Rossi.

"Kondisi fisik dan pelatih saat ini sangat penting. Untuk alasan ini, musuh sekarang jauh lebih kuat. Tapi semangat juang masih sama seperti sebelumnya," tegas Rossi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya