Suporter Timnas Indonesia Tewas, Irfan Bachdim Dapat Kartu Kuning

Irfan Bachdim ikut merasakan kesedihan keluarga suporter Timnas Indonesia yang jadi korban petasan.

oleh Dewi Divianta diperbarui 04 Sep 2017, 14:30 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2017, 14:30 WIB
Timnas Indonesia
Suasana kepanikan suporter saat terjadi insiden ledakan suar pada laga persahabatan Indonesia melawan Fiji di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu (9/2). Dikabarkan satu orang suporter tewas akibat insiden ini. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Gianyar - Keinginan Irfan Bachdim untuk memberi dukungan kepada suporter timnas Indonesia yang tewas di Stadion Patriot Bekasi, harus dibayar mahal. Pemain berdarah Belanda-Indonesia itu mendapat kartu kuning dari wasit yang memimpin duel Bali United Vs Persela Lamongan. 

Catur Yuliantono, pria berusia 32 tahun asal Duren Sawit, Jakarta, meninggal dunia akibat terkena petasan yang dilempar penonton, Sabtu (2/9/2017). Saat kejadian, Catur bersama dua saudaranya datang untuk mendukung Timnas Indonesia yang berhadapan dengan Fiji. 

Irfan yang tampil saat Tim Merah Putih bertemu Fiji ternyata ikut sedih mengetahui kejadian ini. Karena itu, dia menyiapkan selebrasi unik yang menunjukkan dukungannya kepada keluarga korban saat Bali United menjamu Persela Lamongan di Liga, Minggu (3/9/2017). 

Dalam duel yang berakhir dengan kemenangan 5-1 tim tuan rumah, Irfan ikut mencetak gol pada menit ke-85. Setelah menjebol gawang lawan, Irfan lalu berlari ke pinggir lapangan dan membuka baju untuk memperlihatkan tulisan "Catur Yuliantono" yang dikenakannya. 

"Ini (selebrasi gol) untuk suporter Timnas kemarin (Catur Yuliantono). Kebetulan saya ada di sana. Kebetulan saya tahu dari media kalau dia juga nge-fans kepada saya," kata Irfan menjelaskan makna selebrasinya kepada wartawan usai duel Bali United Vs Persela.  

Irfan mengaku ingin memberikan support untuk keluarga Catur Yuliantono. Dia juga berharap tak ada lagi jatuh korban jiwa dalam sepak bola Indonesia.

 

Patuhi Aturan

Ia pun berpesan agar semua orang mematuhi aturan ketika masuk ke dalam stadion. Sebab, aturan itu dibuat untuk keamanan dan kenyamanan bersama. "Saya turut berduka cita sedalam-dalamnya dan ingin men-support keluarga korban. Saya harap kejadian ini tak terulang lagi," katanya. 

Sayang, aksinya tersebut harus dibayar mahal. Dia mendapat kartu kuning dari wasit yang memimpin pertandingan. Padahal, menurut Irfan, dia sudah membicarakannya dengan wasit sebelum laga dimulai. "Saya sudah bilang ke wasit kalau saya cetak gol, saya mau buka baju untuk support dia (Catur Yuliantono). Tolong jangan hukum saya (kartu kuning)," ujarnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya