Kempes: Hanya Fans Maradona yang Ingin Messi Gagal ke Piala Dunia

Timnas Argentina terancam gagal melaju ke Piala Dunia 2018 setelah bermain imbang di tiga laga terakhir babak kualifikasi.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 09 Okt 2017, 18:50 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2017, 18:50 WIB
Argentina-Lionel Messi
Ekspresi Lionel Messi saat tiba di sebuah hotel di Guayaquil, Ekuador (8/10). Di laga terakhir Argentina harus menang di markas Ekuador untuk mengamankan tempat di Piala Dunia tahun depan. (AFP Photo/Rodrigo Beundia)

Liputan6.com, Jakarta Timnas Argentina di ujung tanduk. Lionel Messi dan kawan-kawan terancam tidak lolos ke Piala Dunia 2018 setelah hanya mampu bermain imbang dalam tiga laga terakhir di babak penyisihan grup.

Saat ini, Timnas Argentina berada di urutan keenam klasemen sementara grup CONMBEOL dengan koleksi 25 poin dari 17 pertandingan. La Albiceleste kesulitan memperbaiki posisinya setelah pada pertandingan sebelumnya kembali ditahan imbang tanpa gol melawan Peru. 

Harapan Argentina kini bergantung pada laga terakhir melawan Ekuador, Selasa (10/10/2017). Namun itu juga masih bergantung dengan hasil pertandingan lainnya.

Mantan pemain Argentina, Mario Kempes, berharap pasukan Jorge Sampaoli mampu, melewati adangan tersebut. Pria yang ikut memenangkan gelar Piala Dunia 1978 tersebut menganggap kegagalan Argetina melaju ke Rusia merupakan malapetaka.   

"Piala Dunia tanpa Argentina dan Lionel Messi adalah malapetaka," kata Kempes kepad Super Deportivo Radio de Santa Fe seperti dilansir Soccerway.com.

"Satu-satunya yang bakalan senang bila Messi tidak pergi ke Piala Dunia, hanyalah fans Maradona. Sebab hanya dengan cara itu, mereka mengatakan dia yang terbaik," katanya.

Kempes juga membantah bila timnas Argentina demam panggung. "Saya tidak habis pikir dengan anggapan yang mengatakan mereka bermasalah dengan psikologi," katanya. 

Menurut Kempes, skuat Argentina tidak dihuin pemain baru yang minim pengalaman. Dengan demikian, mental bertanding mereka juga sudah terlatih baik saat tampil di kandang maupun tandang.

"Jika Anda bilang kepada saya mereka merupakan pemain-pemain yang baru dipanggil, saya mungkin percaya mereka punya masalah psikologi bermain," katanya.

"Tapi dalam situasi ini, tidak ada masalah mental. Ada 90 menit bagi Sampaoli untuk menunjukkan bahwa dia adalah penyelamat sejati karena semua orang mengatakan bahwa dia adalah penyelamat bagi Argentina," ujar mantan pemain dan pelatih Pelita Jaya itu. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya