5 Tim Underdog Terbaik di Liga Eropa

Siapa saja mereka?

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Okt 2017, 06:48 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2017, 06:48 WIB
FOTO: Michy Batshuayi Gemilang, Chelsea Bungkam Watford
Para pemain Watford merayakan gol yang dicetak Roberto Pereyra ke gawang Chelsea pada laga Premier League di Stadion Stamford Bridge, London, Sabtu (21/10/2017) (AFP/Ian Kington)

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan kisah tim underdog menjadi cerita tersendiri di dunia sepak bola. Mereka membuat kejutan dan tampil istimewa hingga akhir musim.

Menjadi tim yang tak diunggulkan, memang menjadi keuntungan tersendiri. Mereka pastinya akan tampil tanpa beban tiap kali berlaga.

Hal ini nyatanya berbuah manis bagi beberapa klub. Mereka bahkan dianggap melebih ekspektasi dan cenderung mengejutkan secara positif di liga-liga Eropa.

Lantas, siapa saja mereka? Berikut daftarnya dikutip Sportkskeeda:

Nantes (Ligue 1)

Nantes (AFP Photo/Jean-Sebastien Evrard)

Bersama Claudio Ranieri Nantes bisa saja meniru cerita dongeng Leicester City. Duduk di tempat ketiga dengan 20 poin, Canaries telah tampil mengejutkan dengan gaya permainan yang efisien dan efektif.

Padahal, pada 10 pekan pertama musim lalu, Les Jaunes et verts dalam keadaan sulit, kalah separuh dari jumlah pertandingan. Kedatangan Ranieri sangat meningkatkan pertahanantim, sebuah indikator mengapa The Yellow House adalah salah satu tim dengan pertahanan terbaik di Prancis sejauh ini.

Pasukan Ranieri mungkin tidak memainkan sepak bola yang paling menarik. Namun formasi 4-4-2 membuat mereka optimistis bisa juara Ligue 1 delapan kali.

Leganes (La Liga)

Pemain Leganes, Diego Rico (kiri) menghalau bola dari kejaran pemain Real Madrid, Sergio Ramos pada lanjutan La Liga di Butarque stadium,  Madrid, (5/4/2017) (AP/Francisco Seco)

Leganes, sebuah kota yang terletak di pinggiran kota Madrid, tampil fenomenal di La Liga Spanyol musim ini. Los Pepinerossaat duduk di tempat kelima klasemen setelah sembilan pekan.

Dengan baru dua kali bermain di divisi pertama Spanyol, Leganes bermain sepak bola yang menarik. Tidak dapat dipungkiri bahwa kesuksesan klub tersebut berasal dari Pelatih Asier Garitano.

Menjadi bos Leganes yang ditunjuk pada 2013, pelatih asal Spanyol tersebut telah bawa Los Legionaries dari Divisi Tiga hingga promosi ke La Liga.

Gabriel Appelt Pires, bintang Leganes merupakan jantung dari lini tengah tim. Gelandang serbaguna itu sangat fundamental bagi serangan Leganes. Dia juga berperan dalam keberhasilan Leganes menjadi tim defensif terbaik liga.

Hannover 96 (Bundesliga)

Hannover 96 (EPA/Carmen Jaspe

Setelah promosi dari Bundesliga 2 musim lalu, Hannover 96 sejauh ini telah melampaui harapan di divisi top Jerman musim ini. Hasil ini sangat berbanding terbalik dengan beberapa musim terakhir.

The Reds telah mengalami kekacauan selama beberapa musim terakhir, degradasi 2015/16 merupakan musim yang menyedihkan. Klub yang berada di Lower Saxony itu belakangan juga cuma menargetkan diri bertahan di Bundesliga 1.

Mereka kini ada di urutan keenam klasemen dengan 15 poin dari 9 pertandingan. Martin Harnik sangat penting untuk klub tersebut. Pemain asal Austria itu sejauh ini mengantongi 5 gol di Bundesliga.

Sampdoria (Serie A)

Striker Sampdoria Fabio Quagliarella (AFP/Miguel Medina)

Sampdoria saat ini duduk di tempat keenam Serie A. Mereka membuktikan bahwa barisan pemain muda dapat membangun kesuksesan di tingkat sepak bola elit Italia.

Klub Liguria tersebut selalu bisa menghasilkan bintang sepak bola masa depan, seperti Mauro Icardi dan Shkodran Mustafi. Il Doria membungkam kritik di Serie A musim ini dengan memainkan permainan passing yang sederhana, namun efektif.

Pasukan Marco Giampaolo sejauh ini mempertahankan rekor kandang yang sempurna, menciptakan benteng menakutkan untuk lawan. Meski salah satu pemain kunci, Patrik Schick hijrah ke AS Roma di jendela transfer musim panas, La Samp tak berpengaruh.

Mereka punya pemain pinjaman Napoli, Duvan Zapata yag apik. Ivan Strinic juga menjadi tambahan penting lainnya untuk skuat. Ditambah, pemain muda Dennis Praet dan Karol Linetty mengatur lini tengah yang dinamis, sehingga membantu Fabio Quagliarella tampil secara maksimal.

Watford FC (Liga Inggris)

Selebrasi para pemain Watford usai Abdoulaye Doucoure mencetak gol ke gawang Chelsea pada laga pekan kesembilan Liga Inggris 2017/2018 di Stamford Bridge, Sabtu (21/10/2017). (Ian KINGTON / AFP)

Liga Inggris musim ini menciptakan sebuah persaingan sengit dalam memperebutkan tempat di Liga Champion dan Liga Europa. Satu tim dari Hertfordshire juga menjadi ancaman, yakni Watford FC.

Klub yang baru memainkan musim kelima di era Premier League ada di posisi keenam dengan 15 poin. Setelah menghindari degradasimusim lalu, manajer baru Watford, Marco Silva, ingin tampil lebih baik dari pendahulunya Quique Sanchez Flores dan Walter Mazzarri.

Abdoulaye Doucoure adalah pemain kunci dalam skuat yang memberikan tampilan impresif di area lini tengah. Pemain asal Prancis itu telah mencetak empat gol dalam sembilan penampilan sejauh ini.

Belum lagi rising star Richarlison, yang menikmati musim pertamanya di Premier League. Pemain sayap 20 tahun tersebut menjadi tokoh populer di Vicarage Road.

Eka Setiawan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya