Liputan6.com, Sepang - Kesempatan Maverick Vinales untuk menjadi juara dunia MotoGP 2017 sudah tertutup rapat. Begitu banyak masalah yang membuat pembalap Movistar Yamaha itu gagal melaju kencang. Kini, ia mulai menatap musim 2018.
Sejatinya, Vinales adalah pembalap yang digadang menjadi kandidat kuat juara dunia MotoGP 2017. Kepindahannya ke Yamaha membuatnya mendapatkan motor yang jauh lebih hebat dari ketimbang saat masih membela Suzuki.
Advertisement
Baca Juga
Tolok ukurnya, jika dengan motor Suzuki saja ia mampu finis di urutan empat klasemen MotoGP 2016, ia diprediksi dapat mengukir hasil lebih baik bersama Yamaha. Ditambah, ia tampil sebagai yang tercepat sepanjang tes pramusim MotoGP 2017.
Publik semakin menjagokan pembalap berusia 22 tahun itu dengan kesuksesannya menguasai dua seri pertama MotoGP 2017, yakni di Qatar dan Argentina. Sayang, setelah itu ia justru kesulitan mendapatkan kecepatan terbaik.
"Musim sudah hampir berakhir, sekarang kami harus rileks dan mencoba untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama seperti 2017," ungkap Vinales seperti dilansir Tuttomotoriweb.
Hasil buruk terkini Vinales didapat pada MotoGP Malaysia 2017 di Sirkuit Sepang, Minggu (29/10/2017). Pada sesi kualifikasi, pembalap Spanyol itu sukses mengamankan tempat lima. Namun, situasi saat balapan jauh dari ekspektasi.
Â
Lemah dalam Hujan
Akibat hujan, Vinales harus berjuang dalam balapan basah. Kondisi itu membuat Vinales tak mampu mengeluarkan kecepatan terbaiknya. Ia pun finis di urutan kesembilan dengan selisih 38,053 detik dari Andrea Dovizioso.
"Dalam balapan sangat berbeda. Dalam tes, saya punya perasaan bagus dengan motor. Saya memulai dengan baik dan ingin segera mendorong. Tapi begitu balapan, saya merasakan ada banyak begitu gerakan," tegas Vinales.
"Hujan turun, saya ingin mendorong, tapi saya terus tergelincir. Sekarang kami hanya harus menganalisa apa yang salah di tahun 2017. Bagaimanapun, kami tak boleh lupa bahwa di awal musim kami sangat kuat," ia mengakhiri.
Advertisement