Presiden La Liga Kirim Ancaman untuk Barcelona

Berikut ini isi ultimatum untuk Barcelona.

oleh Muhammad Ivan Rida diperbarui 22 Nov 2017, 12:29 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2017, 12:29 WIB
La Liga Santander, Top Scorer
Bintang Barcelona, Lionel Messi memimpin top scorer sementara La Liga Santander dengan koleksi 12 gol hingga pekan ke-12. (AP/Francisco Seco)

Jakarta - Presiden La Liga, Javier Tebas, mengultimatum Barcelona untuk mencegah sikap sejumlah suporternya melakukan tindakan rasialis dalam sebuah pertandingan. Tebas mengancam tim Catalan akan bermain tanpa dukungan penonton jika membiarkan tindakan negatif itu terjadi.

Baca Juga

  • Jumpa Juventus, Barcelona Kehilangan 6 Pemain
  • Hampir Setahun, Lionel Messi Cuma Jadi Jago Kandang
  • 5 Pemain Terbaik Barcelona Musim Ini

Sejumlah suporter Barcelona sering kali menunjukkan tindakan yang memicu kontroversi. Keinginan memerdekakan diri publik Catalan dari Spanyol menjadi salah satu faktor penyebabnya.

Beberapa pendukung beberapa kali tertangkap kamera menggunakan atribut anti Spanyol ketika Barcelona melakoni sebuah pertandingan. Sebut saja, misalnya ketika membentangkan bendera Catalan hingga nyanyian yang menyudutkan suatu golongan atau pemerintah pusat.

Tindakan negatif sejumlah pendukung Barcelona lantas mendapat sorotan dari Tebas. Sang Presiden menegaskan tidak akan ragu memberi sanksi tegas jika situasi serupa kembali terulang.

"Dukungan bernada menyerang seperti 'Berengsek Spanyol', 'Berengsek Catalunya', 'Berengsek Andalusia', dan kalimat sejenis lainnya akan kami jatuhkan sanksi. Apakah Camp Nou bisa ditutup untuk para penonton sebagai hukumannya? Ya tentu saja," tegas Tebas.

"Prosedur itu sudah ditetapkan oleh Komite Kompetisi. Pengadilan Administratif juga bisa memberikan hukuman lain. Penutupan stadion bukan satu-satunya kemungkinan, tetapi itu adalah salah satu hukuman yang paling parah," ujar Tebas.

Barcelona sempat bermain tanpa penonton ketika menang 3-0 atas Las Palmas, di Stadion Camp Nou, 1 Oktober 2017. Manajemen klub terpaksa mengambil langkah itu karena referendum Catalunya berujung kericuhan. 

Sumber: Football Espana

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya