Liputan6.com, London - Mark Clattenburg menyebut manajer MU, Jose Mourinho sebagai salah satu faktor pemicu ia pergi dari Liga Inggris. Wasit kenamaan itu merasa tak bahagia lagi memimpin laga di negaranya sendiri.
Clattenburg memutuskan keluar dari Inggris pada Februari lalu. Ia memilih untuk menjadi Kepala Komisi Wasit di Federasi Sepak Bola Arab Saudi.
Advertisement
Baca Juga
Padahal Clattenburg termasuk wasit terbaik di Liga Inggris. Apalagi ia kenyang pengalaman karena telah memimpin sejak tahun 2004.
"Saya memimpin laga MU kontra Stoke saat Wayne Rooney memecahkan rekor Bobby Charlton. Namun usai laga saya didatangi Jose Mourinho di ruang ganti. Dia protes karena tidak mendapatkan penalti," kata Clattenburg seperti dilansir Men In Blazers.
"Memimpin laga MU selalu tidak mudah. Apalagi di Stoke yang selalu dingin dan basah," ujarnya menambahkan.
Â
Protes Mou
Protes Mourinho itulah yang membuat Clattenburg berpikir ulang untuk meneruskan kariernya di Inggris.
"Saat di lapangan saya yakin tidak ada pemain Stoke yang handball di kotak penalti. Namun kedatangan Mourinho membuat saya ragu," ujarnya.
"Saat menyetir ke rumah keraguan itu muncul. Apakah saya masih nyaman menjadi wasit. Ternyata setelah merenung jawabannya tidak, dan saya harus pergi," katanya menambahkan.
Advertisement
Pengakuan Clattenburg
Sebelumnya, Clattenburg terang-terangan tak menyukai Spurs. Maka itu, dia ingin Leicester City yang menjadi jawara karena tak sudi lihat Spurs berjaya.
"Saya tentu saja diuntungkan sebagai wasit. Saya punya gameplan yang halus. Saya biarkan mereka kehilangan gelarnya sendiri," ujarnya menambahkan.
Saat ini, wasit 42 tahun tersebut memang sudah tak bertugas di Inggris. Dia meninggalkan Britania Raya untuk jadi kepala wasit di Arab Saudi.