Perbedaan Lorenzo dan Stoner Versi Kepala Kru Ducati

Jorge Lorenzo mencatatkan dua pengalaman buruk pada MotoGP 2017.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Des 2017, 14:15 WIB
Diterbitkan 22 Des 2017, 14:15 WIB
Jorge Lorenzo
Pebalap Ducati, Jorge Lorenzo, menilai motor Ducati Desmosedici GP18 tak lebih baik dari motor yang digunakannya musim lalu. (Twitter/@DucatiMotor)

Liputan6.com, Bologna- Jorge Lorenzo telah menjalani tahun pertamanya bersama tim Ducati Corse. Pembalap Spanyol itu mengalami awal yang sulit selama menunggangi kuda besi Desmosedici GP17.

Ada dua catatan minor yang dicetak Lorenzo sepanjang tahun ini. Pertama, dia menempati posisi ketujuh klasemen akhir dan itu merupakan kali pertama didapat sejak memulai debutnya di kelas elite MotoGP pada 2008.

Catatan kedua yang tak kalah mencengangkan adalah Lorenzo gagal merebut kemenangan dari 18 balapan yang berlangsung di tahun ini. Banyak kalangan menilai salah satu penyebab X-Fuera tampil kurang maksimal lantaran dia sulit diatur.

Kepala Kru Ducati Cristian Gabarrini membantah penilaian tersebut. Dikatakannya, pemilik nomor 99 bukan tipe pembalap yang sulit diatur.

"Semua orang mengatakan kepada saya bahwa bekerja dengan Jorge akan sangat sulit, tapi itu tidak benar," kata Gabarrini seperti dikutip dari Motorsport, Jumat (22/12/2017).

"Jika Anda menjelaskan kepadanya apa yang sedang terjadi, dia mendengarkan alasannya, meskipun ia mungkin setuju atau tidak setuju," beber Gabarrini. 

Saksikan juga video pilihan di bawah ini:

 

Pembalap Natural

Gabarrini adalah kepala kru yang disegani di kejuaraan grand prix balap motor. Sebelum menangani Lorenzo, dia lebih dulu memoles Casey Stoner baik di Ducati maupun Honda.

Selama menangani Stoner, Gabarrini berhasi mengantarkan Kuri-Kuri Boy menyabet gelar juara dunia di kelas elite MotoGP pada 2007 (Ducati) dan 2011 (Honda). Lantas, apa yang membedakan Stoner dengan Lorenzo?

"Casey adalah pembalap naluriah. Dia hanya butuh beberapa sudut untuk memahami sesuatu dan tidak cenderung melakukan banyak putaran. Sebaliknya, Jorge kurang menggunakan instingnya, dan lebih mengandalkan metode kerjanya. Jorge sangat teliti dan cermat, selain sangat sensitif dengan umpan balik motornya," jelas Gabarrini.

Statistik Pembalap Spanyol 5 Tahun Terakhir

Tahun 2013

QatarJorge Lorenzo

AustinMarc Marquez

JerezDani Pedrosa

PrancisDani Pedrosa

MugelloJorge Lorenzo

 

Tahun 2014

QatarMarc Márquez

AustinMarc Márquez

ArgentinaMarc Márquez

JerezMarc Márquez

PrancisMarc Márquez

 

Tahun 2015

QatarValentino Rossi

AustinMarc Márquez

ArgentinaValentino Rossi

JerezJorge Lorenzo

PrancisJorge Lorenzo

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya