Liputan6.com, Meski posisi di klasemen akhir MotoGP 2017 kalah dari Maverick Vinales dan Valentino Rossi, Johann Zarco menjadi pembalap Yamaha yang mendapat pujian paling banyak. Performanya mampu melampaui ekspektasi banyak kalangan.
Zarco tentu hanya diharapkan bisa menjadikan MotoGP 2017 sebagai musim untuk adaptasi. Maklum, ini adalah kali pertama pembalap asal Prancis itu mencicipi kelas MotoGP. Sejak 2009-2016, ia hanya menggeluti kelas 125cc dan Moto2.
Advertisement
Baca Juga
Namun, dengan modal status sebagai juara Moto2 2015 dan 2016, Zarco pun melakoni MotoGP 2017 dengan penuh kepercayaan diri. Hasilnya, ia mampu menorehkan prestasi dengan merebut status Rookie of the Year dan pembalap tim satelit terbaik di musim lalu.
Kepala mekanik Jonas Folger yang notabene rekan setim di Yamaha Tech 3, Nicolas Goyon pun tak sungkan mengakui kehebatan Zarco. Menurutnya, gaya balap Zarco terlihat sangat sesuai dengan karakter mesin YZR-M1.
"Jika Anda melihat Zarco dibandingkan dengan Vinales dan Rossi, ia adalah pembalap Yamaha yang memiliki gaya paling sempurna untuk mesin ini. Gaya balapnya sangat mirip dengan (Jorge) Lorenzo," kata Goyon, dilansir Speedweek.
Â
Perdebatan Mesin
Secara keseluruhan, pembalap 27 tahun itu meraih tiga podium, dua kali pole position, empat kali mencetak fastest lap, hingga akhirnya berhak duduk di urutan keenam klasemen. Tiga podium itu sendiri didapat di Prancis, Malaysia, dan Valencia.
Pada balapan lainnya, ia juga kerap masuk dalam daftar lima besar. Bahkan berulang kali Zarco mampu mengangkangi para pembalap top. Hal itu pula yang membuat Rossi menilai bahwa mesin 2016 jauh lebih baik dari 2017.
"Sudah banyak pembicaraan soal Yamaha 2016 yang begitu bagus. Tapi saya yakin mesin pembalap pabrikan tidak buruk. Bagi kami itu adalah keuntungan di mana kami bekerja dengan motor yang sudah kami kenal dengan baik. Kami tak perlu mengembangkan sasis seperti pembalap pabrikan yang harus menyesuaikan diri dengan banyak perubahan," jelas Goyon.
Advertisement
Statistik Zarco di Semua Kelas
125cc: 50 balapan, 1 menang, 11 podium, 4 pole, 5 fastest lap, 371,5 poin
Moto2: 88 balapan, 15 menang, 30 podium, 15 pole, 7 fastest lap, 1.010 poin
MotoGP: 17 balapan, 0 menang, 3 podium, 2 pole, 4 fastest lap, 174 poin