Liputan6.com, Jakarta - Partai persahabatan Timnas Indonesia melawan Islandia bakal menyuguhkan aksi yang menarik. Juru gedor kedua tim akan berduel demi mengundang decak kagum penonton.
Timnas Indonesia memiliki Boaz Solossa dan Lerby Eliandry di lini depan. Sedangkan Islandia mempunyai Ottar Magnus Karlsson serta Albert Gudmundsson.
Advertisement
Baca Juga
Khusus Boaz dan Lerby, keduanya adalah jaminan ketajaman lini depan timnas. Mereka telah menjadi kombinasi terbaik Indonesia saat ini.
Di sisi lain, barisan depan Islandia lebih bertenaga. Ini karena Karlsson dan Gudmundsson sama-sama masih berusia 20 tahun.
Adapun laga uji coba itu bakal berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (14/1/2018). Pada uji coba sebelumnya, Islandia berhasil menggasak Indonesia Selection 6-0.
Berikut Liputan6.com sajikan secara ringan duel lini depan Timnas Indonesia dan Islandia:
Duel Besar versus Kecil
Postur tubuh dua penyerang Islandia, Karlsson serta Gudmundsson cukup timpang. Nama pertama memiliki tinggi 190 cm. Adapun, tinggi Gudmundsson hanya 177 cm.
Sebaliknya, duet penyerang Timnas Indonesa terbilang identik. Kalau Boaz mempunyai postur 175 cm, Lerby unggul 5 cm dibanding pemain Persipura Jayapura itu.
Dengan postur lebih tinggi, sudah tentu Islandia bakal menerapkan permainan bola-bola udara. Adapun skema umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki tetap menjadi ciri khas Timnas Indonesia.
Advertisement
Penampilan dan Gol
Penampilan duet penyerang Timnas Indonesia lebih unggul daripada Islandia. Boaz dan Lerby telah mencatatkan 35 dan 11 pertandingan untuk Skuat Garuda.
Sebaliknya, karena masih muda, pengalaman Karlsson serta Gudmundsson di pentas internasional terbilang sedikit. Nama pertama mengoleksi sembilan caps, adapun Gudmundsson membukukan 12 laga.
Soal koleksi gol, Boaz dan Lerby juga lebih unggul. Keduanya membukukan sebelas gol untuk Timnas Indonesia. Dengan rincian, Boaz sepuluh kali menggetarkan gawang lawan dan sisanya Lerby.
Adapun, Karlsson serta Gudmundsson baru membukukan total empat gol untuk Islandia. Dengan tiga di antaranya disumbangkan Gudmundsson. (Muhammad Adi Yaksa)