Liputan6.com, Bandung - PSMS Medan melengkapi tim legendaris yang berlaga di babak penyisihan Grup A Piala Presiden 2018. Di bawah kendali pelatih kepala, Djadjang Nurdjaman, Ayam Kinantan pun siap menerjang dan enggan hanya jadi pelengkap pada turnamen pramusim tersebut.
Meski punya nama besar, PSMS Medan bukanlah tim unggulan pada turnamen ini. Berbeda dengan tiga kontestan lainnya, Persib Bandung, PSM Makassar, dan Sriwijaya FC. Ketiga klub tersebut merupakan tim-tim papan atas yang berlaga di liga kasta tertinggi di Tanah Air.
Advertisement
Baca Juga
Stok amunisi PSMS menghadapi Piala Presiden 2018 juga tidak sementereng ketiga klub tersebut. Sebagai debutan di Liga 1 musim 2018, PSMS bakal dihuni pemain-pemain minim pengalaman di bawah 30 tahun.
"Saya merasa kami tim yang paling tidak diunggulkan karena kami tahu Persib sebagai tuan rumah dengan pelatih yang hebat dan komposisi sekarang dan Sriwijaya FC numpuk pemain asing sampai enam," kata Djadjang dalam jumpa pers jelang pertandingan.
"PSM tim impresif tahun lalu, sekarang tidak banyak perubahan tapi ada satu dua yang masuk berkualitas," kata mantan pelatih Persib Bandung itu menambahkan.
Kuda Hitam
Djadjang juga sadar bahwa timnya merupakan pendatang baru di Liga 1. Pasokan amunisi juga tidak sementerng tim-tim lain. Bahkan untuk pemain asing, PSMS hanya punya dua.
"Menghadapi PSM bisa dikatakan kami tidak diunggulkan tapi dengan kekuatan yang ada kami akan main dengan perlawanan yang setimpal dengan semangat anak muda Medan diharapkan bisa beri hasil yang terbaik," kata dia di Hotel Grand Tjokro, Senin (15/1/2018).
Advertisement
El Clasico
Di laga perdana, PSMS akan bertemu PSM Makassar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Selasa (16/1/2018). Bagi Djadjang, duel ini juga sarat gengsi. Bahkan menurutnya, sebagai sama-sama warisan perserikatan, PSMS Vs PSM bisa dikategorikan El Clasico.
"Kalau soal El Claisco Indonesia bisa juga laga PSMS Medan lawan PSM besok dijadikan El Clasico karena PSM, Persebaya, Persib, Persija, PSMS itu klub legendaris sejak perserikatan, namun kami belum lengkap, kami kalah pengalaman namun di atas lapangan saya percaya pemain akan menjaga harga dirinya dan tidak akan menyerah begitu saja," kata Djadjang.
Sementara itu kapten PSMS, Legimin Raharjo mengatakan rekan-rekannya enggan mengalah kepada PSM. "Pemain ingin menunjukkan PSMS masih ada, besok mungkin main semangat bagi anak-anak Medan untuk menjaga nama dan harga diri PSMS," katanya.
(Kukuh Saokani / Bandung)