Liputan6.com, Bandung - Pelatih PSMS Medan, Djadjang Nurdjaman, mengakui keunggulan Sriwijaya FC pada laga pamungkas Grup A Piala Presiden 2018 di Gelora Bandung Lautan Api, Jumat (26/1/2018).
PSMS tumbang 0-2 pada laga tersebut. Mereka pun kehilangan posisi penguasa grup sehingga harus menunggu sebelum mengetahui apakah lolos babak 8 besar Piala Presiden.
Advertisement
Baca Juga
Djadjang menyebut performa buruk beberapa individu sebagai alasan di balik keterpurukan timnya. Akibatnya, permainan Ayam Kinantan kurang berjalan maksimal.
"Selamat kepada Sriwijaya FC karena memenangkan pertandingan. Kami tidak dalam performa terbaik dan ada pemain yang off day dan kemudian kurang konsentrasi," tutur sosok yang akrab disapa Djanur tersebut.
"Kedua gol lawan berasal dari bola mati. Kami akui Sriwijaya main lebih baik," sambungnya.
PSMS mengakhiri Grup A Piala Presiden sebagai runner-up. Mereka mengoleksi enam angka dari dua laga.
Strategi Tidak Berjalan
Bicara strategi, Djanur menyatakan timnya berusaha melakukan tekanan tinggi sehingga Sriwijaya tidak bisa tampil maksimal. Dia juga sempat melakukan pergantian pemain namun hal tersebut gagal merubah situasi.
"Pressing tidak sesuai dengan intruksi dan dua kali kemarin kita main malam, sekarang sore. Jelas berbeda dan kelihatan tidak dalam performa terbaik," ujar Djanur.
Pada kesempatan sama, kapten PSMS Legimin Raharjo menilai Sriwijaya FC mampu memaksimalkan peluang menjadi gol. Dia merasa itulah yang menjadi pembeda hasil pertandingan.
"Selamat untuk Sriwijaya FC. Mereka bisa memanfaatkan peluang. Saya akui kita kurang maksimal," katanya.
Advertisement