Liputan6.com, Jakarta - Bhayangkara FC mewaspadai mantan pemainnya jelang bentrok dengan Arema FC pada partai terakhir Grup E Piala Presiden 2018 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Selasa (30/1/2018). Eks pemain tim berjuluk The Guardian ini bernama Thiago Furtuoso.
Furtuoso menjelma menjadi penyerang berbahaya Arema FC di turnamen pramusim ini. Bomber asal Brasil tersebut telah membukukan dua gol dari dua penampilan untuk tim berjuluk Singo Edan itu.
Advertisement
Baca Juga
“Soal Thiago Furtuoso, kami tahu ia adalah pemain yang berbahaya. Ia mampu cetak 2 gol dari 2 laga. Kami pastikan besok untuk menutup pergerakannya,” ujar pelatih Bhayangkara FC, Simon Alexander McMenemy.
Pemain berusia 30 tahun tersebut sempat memperkuat Bhayangkara FC selama satu setengah tahun. Pada putaran kedua musim lalu, Furtuoso dilepas ke Madura United.
Baru di awal musim ini, Furtuoso merapat ke Arema FC. Padahal sebelumnya, eks Timnas Brasil U-20 ini dikabarkan bakal hijrah ke Malaysia.
Partai Hidup Mati
Bhayangkara FC dan Arema FC sama-sama mengumpulkan 4 poin dari dua pertandingan. Namun, Arema FC yang berhak menjadi pemuncak klasemen sementara Grup E karena keunggulan selisih gol.
Dari dua pertandingan, Arema FC mencetak lima gol serta kebobolan dua gol. Adapun Bhayangkara FC, dua kali menggetarkan gawang lawan dan sekali kemasukan.
Pemenang dari pertandingan ini berhak atas tiket otomatis ke babak delapan besar. Bhayangkara FC butuh kemenangan untuk lolos ke babak berikutnya. Sementara itu Arema FC, hanya memerlukan hasil imbang dengan catatan di partai lainnya, Persela Lamongan tidak menang lebih dari satu gol atas PSIS Semarang.
“Kami harus memastikan untuk bisa tampil lebih baik dan meraih kemenangan,” ujar Simon.
Advertisement
Suntikan Semangat
Manajer Bhayangkara FC, AKBP Sumardji terus memompa semangat anak asuhannya jelang bertanding melawan Arema FC. Motivasi untuk melaju ke babak delapan besar semakin kuat tatkala Bhayangkara FC masih ingat dengan status yang diemban sebagai juara Liga 1 pada musim lalu.
"Semangat jadi faktor menentukan dalam pertandingan genting seperti saat ini. Karenanya, kami harus menampilkan semangat juara kami. Tidak ada hasil lain selain menang untuk kami raih di laga itu," Sumardji.