5 Pemain Brasil yang Gagal di Bersinar Bersama Real Madrid

Beberapa pemain dari Brasil justru gagal bersinar bersama Real Madrid

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Feb 2018, 19:30 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2018, 19:30 WIB
Ditahan Imbang Lavente 2-2, Real Madrid Gagal Valencia
Pemain Real Madrid merayakan gol yang berhasil dicetak oleh Sergio Ramos saat melawan Levante dalam pertandingan Liga Spanyol melawan Levante di stadion Ciutat de Valencia di Valencia (3/2). (AFP Photo/Jose Jordan)

Liputan6.com, Jakarta Real Madrid dikenal selalu membawa talenta besar ke dalam skuatnya, tak peduli berapapun biayanya. Termasuk di antaranya para talenta dari Brasil.

Namun entah mengapa, beberapa pemain dari Negeri Samba tersebut justru gagal bersinar di tim juara 12 kali di Eropa itu.

Sejatinya, Real Madrid telah banyak mengorbitkan sejumlah pemain Brasil terkenal. Contoh saja, Roberto Carlos, Marcelo, hingga Ronaldo de Lima sukses menjadi nyawa dalam permainan Los Blancos.

Kendati begitu, ada juga banyak pemain Brasil yang gagal membuat dampak besar. Ini tentu menjadi lampu kuning bagi Real Madrid yang kabarnya berminat datangkan Neymar Jr musim panas mendatang.

Sebab, beberapa nama yang gagal juga datang dengan harga yang tinggi plus harapan besar. Siapa saja pemain Brasil yang gagal di Real Madrid? Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:

Emerson (2006-2007)

Pemain asal Brasil Emerson

 

Gelandang tengah kuat yang dijuluki Puma itu pindah ke Madrid setelah skandal Calciopoli yang menyebabkan degradasinya Juventus ke Serie B. Si Nyonya Tua terpaksa menjual banyak pemain termasuk Emerson yang bergabung dengan Real Madrid seharga 16 juta euro.

Pada masa mudanya di Serie A, dia dengan mudah menjadi salah satu gelandang terbaik di liga berkat ketangguhannya di tengah. Kontribusinya terhadap gelarScudetto AS Roma dan Juventus sangat penting.

Namun, ia tidak dapat menciptakan kembali hal tersebut di Spanyol saat sering berselisih paham dengan Pelatih Fabio Capello. Saat itu, Capello mencoba memasukkan David Beckham ke dalam peran lini tengah yang berarti bahwa waktu bermain Emerson dibatasi.

Meskipun ia memainkan 34 pertandingan di seluruh kompetisi musim itu (musim di mana Los Merengues mengangkat gelar La Liga berdasarkan head-to-head yang lebih baik dengan FC Barcelona), dia tidak pernah benar-benar memenangkan fans dan pergi ke AC Milan seharga 6 juta euro pada musim berikutnya.

Júlio Baptista (2005-2008)

Julio Baptista telah bermain untuk Sevilla, Real Madrid, Arsenal, Roma, dan Malaga. (AFP/Javier Soriano)

 

Baptista bergabung dengan Real Madrid pada musim 2005-2006. Di samping merekrut Robinho dan Sergio Ramos, pembelian Baptista setelah aksi yang sangat mengesankan di Sevilla tentu diharapkan bakal kian membuat Madrid menggila.

Musim pertamanya di Bernabeu campur aduk karena dia dimainkan di luar posisinya untuk membantu kejeniusan Zinedine Zidane. Alhasil, dia hanya berhasil mencetak 8 gol dalam debutnya di La Liga dan kemudian dipinjamkan pada musim berikutnya kepada Arsenal.

Dia kembali ke Bernabeu pada awal musim 2007-2008. Bersama Bernd Schuster, dia dipindahkan ke posisi sentralnya yang disukai. Namun, tetap saja dia gagal unjuk gigi dan dijual ke AS Roma pada musim berikutnya.

Danilo (2015-2017)

Para pemain Manchester City merayakan gol  Danilo (tengah) saat melawan Burnley pada lanjutan Premier League di Turf Moor  Stadium, Burnley, (3/2/2018). Burnley tahan Manchester City 1-1. (Richard Sellers/PA via AP)

 

Tampaknya agak kasar bagi Danilo untuk dimasukkan dalam daftar ini. Namun mengingat penampilan eksplosifnya di FC Porto, hal-hal besar jelas dinantikan dari bek Manchester City itu setelah pindah dengan harga 31,5 juta euro ke Madrid pada tahun 2015.

Di Porto, ia bermain seperti versi yang lebih tinggi dan cepat mirip rekan senegaranya Roberto Carlos yang terkenal dan diyakini sebagai pengganti yang layak untuk Alvaro Arbeloa. Namun justru dia gagal memenuhi ekspetasi, Dani Carvajal akhirnya datang dan membuatnya tersingkir dari tempa utama.

Hingga akhirnya, dia dilego ke Manchester City musim panas lalu. Madrid sendiri lebih memercayakan Carvajal yang sebenarnya kurang konsisten ketimbang Danilo.

Kaka (2009-2013)

Ricardo Kaka (Liputan6.com/Sangaji)

 

Kisah Kaka di Real Madrid jelas cukup miris karena sering diwarnai cedera. Padahal, jenderal lini tengah Brasil tersebut diperkirakan bergabung dengan klub tersebut dalam kesepakatan 68,5 juta euro di tahun 2009.

Kaka, bersama Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema seharusnya menjadikan Madrid menakutkan. Namun rentetan cedera membuatnya gagal total di Bernabeu. Tak banyak yang bisa dilakukan seorang pemain yang membuat AC Milan berjaya itu di Madrid.

Dalam 120 pertandingan yang mencakup empat musim, mantan pemenang Ballon d'Or itu mencetak hanya 29 gol dan 32 assist. Sebenarnya lumayan apik, cuma dia sering cedera yang membuat kesempatannya di sana terbatas.

Robinho (2005-2008)

Robinho saat berseragam Real Madrid pada pertandingan melawan Sevilla di stadion Santiago Bernabeu di Madrid pada 6 Mei 2017. Robinho dianggap bersalah dalam kasus pemerkosaan empat tahun silam. (AFP Photo/Pierre-Philippe Marcou)

 

Pele sempat menganggap sosok Robinho sebagai penerus permainannya. Sebelum Neymar mengorbit, Robinho digadang-gadang sebagai bintang Brasil berikutnya yang akan guncang dunia.

Dia bergabung dengan Los Merengues pada tahun 2005 dengan harga 24 juta euro dan mendapat jersey nomor 10 yang baru saja dikosongkan oleh Luis Figo. Dia memiliki salah satu debut paling berkesan dalam sejarah La Liga saat datang di menit ke-65 untuk menggantikan Thomas Gravesen dengan hasil sementara 1-1.

Dia menggiring bola dan melewati beberapa bek dan mengirimkan umpan manis kepada Raul Gonzalez untuk mencetak gol kemenangan dan disambut dengan baik oleh pers dan penggemar. Di bawah Fabio Capello pada musim keduanya, Robinho justru menyusut.

Sebagian besar musim 2006-2007 dilewati Robinho hanya sebagai pengganti dan memainkan peran yang relatif tidak signifikan dalam kemenangan La Liga Madrid tahun itu. Dia lebih menonjol saat Bernd Schuster mengambil alih musim berikutnya dan membantu tim mempertahankan gelar La Liga.

Namun, gaya hidup, ketidakdisiplinannya ditambah dengan keinginan presiden Ramón Calderon untuk membawa Cristiano Ronaldo dari Manchester United berarti membuat Robinho terdepak. Dia dijual ke Manchester City seharga 32,5 juta pounds pada batas waktu transfer tahun 2008. (Eka Setiawan)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya