MotoGP: Yamaha Tidak Pernah Anggap Zarco Serius

Keinginan Zarco menggunakan spesifikasi motor pabrikan di MotOGP terganjal perpanjangan kontrak Rossi dengan Yamaha.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Mar 2018, 08:30 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2018, 08:30 WIB
Johann Zarco, MotoGP
Kontrak Johann Zarco sebagai pembalap Yamaha Tech 3 berakhir usai MotoGP 2018. (Twitter/Tech 3)

Liputan6.com, Tokyo - Tim Movistar Yamaha ternyata tidak pernah mempertimbangkan untuk memulai petualangan baru mereka di MotoGP tanpa Valentino Rossi. Hal itu tampak jelas saat The Doctor memberikan keterangan telah memperpanjang kontrak berdurasi dua tahun atau hingga 2020 mendatang.

Kesepakatan itu berlangsung jelang balapan seri perdana MotoGP 2018 di Sirkuit Losail, Qatar, Minggu (18/3/2018). Ini membuat impian sejumlah pembalap muda pun kandas untuk menggunakan motor pabrikan M1.

Salah satunya Johann Zarco. Pembalap Yamaha Tech 3 sudah lama dikaitkan dengan Yamaha. Namun, kesepakatan yang sudah dibuat Rossi seperti menghambat langkahnya untuk menggunakan spesifikasi motor pabrikan.

"Zarco sangat cepat, kami terus memantaunya sejak tahun lalu dan musim dingin ini, tapi kami tidak pernah menganggapnya serius," kata Bos Yamaha Lin Jarvis seperti dikutip dari GPOne, Kamis (22/3/2018).

"Valentino adalah Valentino, dia merupakan pembalap terbesar dalam sejarah Yamaha dan tak mudah diganti. Jika dia ingin melanjutkan, itu karena dia tahu dia tetap kompetitif dan kami tidak ragu dalam menjaga dia."

Jarvis menambahkan saat ini sedang membicarakan rencana untuk mencari pembalap ketiga M1. "Ini akan menjadi sesuatu yang akan kita bahas ketika menegosiasikan kontrak baru dengan tim baru," ucapnya.

Terkait motor pabrik untuk Zarco, Jarvis mengatakan kemungkinan di MotoGP musim depan. "Namun untuk musim ini, itu akan sangat sulit, saya tak berpikir Johann kekurangan dukungan Yamaha sekarang. Dia memiliki motor yang berbeda, tapi tetap sangat kompetitif," tutup Jarvis.

Honda

MotoGP, Dani Pedrosa
Pembalap Repsol Honda, Dani Pedrosa hanya ingin fokus pada balapan MotoGP 2018. (Mohd RASFAN / AFP)

Tidak dianggap serius oleh Yamaha, Zarco tidak perlu khawatir. Sebab, Honda tengah mempertimbangkan menggunakan jasa pembalap asal Prancis itu pada musim depan menyusul berakhirnya kontrak Dani Pedrosa.

"Ini adalah saatnya semua orang berbicara dengan semuanya. Hal pertama yang kami lakukan adalah menandatangani Marc (Marquez) hingga dua tahun. Sekarang kita harus tahu siapa yang akan menjadi pembalap kedua. Kami masih belum berbicara serius dengan Pedrosa," ujar Manajer Komunikasi Honda Racing Carlo Fiorani.

Namun, Honda tetap mempertimbangkan jasa Pedrosa selama ini. Pembalap 32 tahun itu sudah menjalani 200 balapan, meraih 31 podium juara, 112 podium, dan telah mengumpulkan 2.862 poin.

"Kami harus menghormatinya karena ia bersama Mick Doohan adalah dua pembalap yang telah mempersembahkan 54 kemenangan. Kami tak bisa memberlakukannya sebagai pilot kedua. Tak ada larangan berbicara dengan pembalap lain. Jadi, Alberto Puig (team principal Repsol Honda) akan berbicara dengan Zarco untuk melihat seperti apa situasinya," papar Fiorani. (David Permana)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya