Liputan6.com, Jakarta Ulah para hooligan semakin meresahkan jelang bergulirnya Piala Dunia 2018. Mantan pemain timnas Inggris, Alan Shearer, bahkan juga ikut mengungkapkan kekhawatirannya.
Lewat kolom yang ditulis di surat kabar The Sun, Shearer, dengan tegas mengatakan, tidak akan meminta keluarganya datang ke Rusia bila dia masih memperkuat timnas Inggris pada Piala Dunia 2018. Pasalnya, dia khawatir akan keselamatan mereka selama di sana.
Advertisement
Baca Juga
Keprihatinan Shearer mencuat setelah hooligan Inggris kembali berulah saat Three Lions beruji coba melawan timnas Belanda, di Amsterdam Arena, Sabtu lalu. Menurut Shearer, kehadiran hooligan Inggris telah mencoreng nama baik negaranya sendiri di mata dunia.
"Sungguh enak berkeliling naik sepeda atau jalan kaki, banyak bangunan dan kanal yang luar biasa," tulis Shearer menggambarkan kota Amsterdam, Belanda.
"Timnas Inggris lalu main di sana, dan tiba-tiba lokasi itu berubah jadi termpat terburuk yang diinginkan orang-orang berpikiran normal," tilis Shearer dalam kolom khusus tersebut.
Kehadiran Hooligan Inggris di jalan-jalan Amsterdam memang sempat menimbulkan ketegangan. Mereka beberapa kali bentrok dengan polisi. Kepolisian Amsterdam bahkan terpaksa menghalau hooligan dari jalanan dengan menggunakan pasukan berkuda.
Televisi di Inggris maupun Belanda menayangkan rekaman bentrok tersebut. Videonya juga tersebar lewat media sosial. "Saya muak melihat semua ini," kata Shearer.
"Setiap kali berpikir masalah hooligan mungkin berakhir, kita sadar ternyata tidak. Video yang menunjukkan mereka yang katanya fans menunggu di jembatan untuk melempari turis di perahu dengan bir dan kaleng bikin saya malu jadi orang Inggris," kata Shearer.
Enggan Didampingi Keluarga
Hooligan memang jadi salah satu masalah terbesar yang bakal menghantui Piala Dunia 2018. Bayang-bayang perkelahian antarsuporter garis keras diprediksi bakal terjadi.
Potensi kerusuhan tidak hanya datang dari hooligan Inggris yang dikenal kerap berbuat onar. Sebagian suporter garis keras Rusia juga menjadikan potensi bentrok semakin tinggi.
Mereka sudah siap menyambut suporter Inggris. Bahkan mereka berlatih untuk itu.
"Saya sangat bangga pernah memperkuat timnas Inggris sebanyak 63 laga--34 jadi kapten. Tapi bila sekarang saya masih main, saya tidak akan mengizinkan anak-anak saya bepergian untuk menyaksikan saya bertanding bersama timnas Inggris," kata Shearer.
"Saya tidak akan menempatkan mereka dalam bahaya. Menyeret mereka pada drama yang tidak mereka buat. Melihat mereka jadi target hanya karena mereka orang Inggris."
Advertisement