Liputan6.com, Jakarta - Keunggulan PSMS Medan 3-1 atas Persija Jakarta berujung manis untuk Djadjang Nurdjaman. Inilah kemenangan kedua arsitek berusia 53 tahun itu atas tim ibu kota sepanjang karier kepelatihannya.
Pelatih yang karib dipanggil Djanur itu mengawali karier sebagai pelatih kepala pada 2011 bersama Pelita Jaya. Dia menggantikan arsitek asal Singapura, Fandi Ahmad.
Advertisement
Baca Juga
Juru taktik asal Sumedang, Jawa Barat, itu telah lima kali meladeni perlawanan Persija di Liga Indonesia. Rinciannya, empat kali bersama Persib, dan sekali dengan PSMS. Dari jumlah tersebut, Djanur menorehkan dua kemenangan serta tiga sekali seri saat bersua armada ibu kota.
Debutnya menghadapi Persija sebagai pelatih kepala berakhir dengan kemenangan. Pada 2013, Persib berhasil dibawanya unggul 3-1.
Tiga pertemuan Djanur dengan Persija berikutnya gagal menghasilkan poin penuh. Tapi terkini, ia kembali berjaya.
PSMS Menang
PSMS berhasil memaksa Persija kembali ke ibu kota dengan tertunduk lesu. Tim berjuluk Ayam Kinantan itu meraih kemenangan meyakinkan 3-1 di Stadion Teladan, Medan, Jumat (6/4/2018).
Sempat tertinggal lebih dulu oleh Rohit Chand di menit ke-22, PSMS bangkit. Tiga gol mampu dibukukan Ayam Kinantan lewat Suhandi (41) dan (53) serta Reinaldo Lobo (43).
Hasil ini sekaligus memutus rentetan dua kekalahan beruntun PSMS di awal musim kompetisi Go-Jek Liga 1 bersama Bukalapak. Saat ini, Ayam Kinantan bercokol di peringkat ke-11 dengan nilai tiga.
Advertisement
Sempat Kalah di Piala Presiden
Djanur sebenarnya pernah dua kali kalah saat menghadapi Persija. Torehan negatif ini terjadi di turnamen pramusim, Piala Presiden 2018.
Bertemu tim berjuluk Macan Kemayoran itu di babak semifinal, PSMS gagal berbuat banyak. Ayam Kinantan kalah secara agregat 5-1.