5 Kesalahan Fatal Jose Mourinho di MU Musim Ini

MU kalah bersaing dengan Manchester City dalam perebutan gelar juara Liga Inggris musim ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Apr 2018, 10:00 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2018, 10:00 WIB
Manchester United (MU), Jose Mourinho
Jose Mourinho dan Pep Guardiola saat Manchester United (MU) menghadapi Manchester City di Etihad Stadium. (Paul ELLIS / AFP)

Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) berupaya finis sebagai runner-up Liga Inggris musim ini. Namun, sebenarnya mereka masih jauh sekali dari ekspektasi karena beberapa kesalahan yang dilakukan sang manajer, Jose Mourinho.

Sebenarnya, Mourino kerap memberikan gelar liga sepanjang kariernya pada musim keduanya berkuasa di sebuah klub. Tengok saja kala ia menangani FC Porto (2003/2004), Chelsea (2005/2006, 2014/2015), Inter Milan (2009/2010), hingga Real Madrid (2011/2012).

Akan tetapi, tuah itu nyatanya tak lagi manjur di MU. Pada musim keduanya, gelar liga sudah dipastikan milik Manchester City, yang bahkan diberikan MU saat kalah 0-1 dari West Bromwich Albion, 15 April lalu.

Sebenarnya kegagalan MU meraih gelar buah dari kesalahan Mourino sendiri. Berikut ada 5 kesalahan yang dibuat Mourinho musim ini dikutip Sportskeeda:

5. Terlalu Lama Menahan Pemain yang Tak Berguna

Manchester United menang atas Benfica
Pemain Manchester United (MU), Daley Blind mencetak gol penalti ke gawang Benfica pada laga Grup A Liga Champions di Old Trafford, Rabu (1/11) dini hari. MU sukses memetik kemenangan 2-0. (AP Photo/Dave Thompson)

Ada pemain di skuat Manchester United saat ini yang seharusnya sudah menuju pintu keluar cukup lama. Namun, Jose tidak seperti biasanya, menahannya dan seperti bingung apakah masih memberi kesempatan atau tidak.

Akibatnya, ada rumor yang berkembang di media dan jelas mengganggu konsentrasi pemain yang terlupakan. Pemain seperti Matteo Darmian, Daley Blind d,an Luke Shaw hampir tidak diberi waktu permainan dan tak mengesankan ketika diberi kesempatan. Namun, mereka tetap menjadi bagian dari klub.

Hal ini jelas memengaruhi situasi ruang ganti. Ada rumor beberapa pemain United sengaja tak terlalu bagus untuk solidaritas untuk pemain-pemain yang "dipendam" Mourinho dalam skuat.

4. Merekrut Alexis Sanchez

Manchester United-Alexis Sanchez
Penyerang Mancheste United, Alexis Sanchez melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Tottenham Hotspur pada semifinal Piala FA di stadion Wembley di London, (21/4). MU menang 2-1 atas Tottenham. (AFP Photo/Ben Stansall)

Sebelum mengontrak Alexis Sanchez, Jose Mourinho hanya punya masalah di sayap kiri. Padahal, dia punya pilihan antara Marcus Rashford dan Anthony Martial, dua anak muda cerdas serta berbakat.

Kemudian datang Alexis Sanchez. Tentu saja, Alexis Sanchez adalah pemain hebat. Namun, perlahan waktu permainan Martial berkurang dan kabarnya sedang menuju pintu keluar untuk cari pelabuhan baru.

Setelah Alexis Sanchez masuk, tak disangka Manchester United justru alami kemerosotan. Mereka kalah melawan Newcastle United dan tersingkir dari Liga Champions. Meskipun ini bukan semua kesalahan Sanchez, fakta bahwa kedatangannya berpengaruh dengan mentalitas tim bisa cukup berpengaruh.

3. Memainkan Gaya yang Membosankan

Manchester United, Tottenham Hostpurs, Piala FA
Duel pemain Manchester United (MU) Chris Smalling dan pemain Tottenham Hotspur, Harry Kane pada semifinal Piala FA di Wembley stadium, London, (21/4/2018). MU menang 2-1. (AP/Frank Augstein)

Mourinho telah dikritik karena gaya sepak bola negatif dan membosankan yang membuat penggemar marah. Old Trafford kurang terlalu angker musim ini.

Sepak bola menyerang yang dulu diperlihatkan United telah digantikan oleh gaya sepak bola defensif oleh Mourinho. Dia tampaknya lebih tertarik untuk tak kalah daripada mencetak banyak gol dan menghibur para penggemarnya.

Pendekatannya sangat mirip dengan Louis van Gaal yang dipecat setelah dua tahun di klub dan nasib serupa bisa menimpa Mourinho. Cukup dinantikan bagaimana nasib The Special One setelah musim ini.

2. Pendekatan Buruk dengan Pemain

Manchester United-Bournemouth
Bek Manchester United (MU) Luke Shaw membawa bola (kedua kiri) dari kejaran pemain Bournemouth, Jordon Ibe pada pertandingan Liga Inggris di Stadion Vitality, (18/4). MU menang 2-0 atas Bournemouth. (AP Photo/Adam Davy)

Pada Januari, ketika Luke Shaw tampak seperti telah kembali ke tim pertama, Mourinho memanggilnya sebagai salah satu bek kiri terbaik di dunia. Namun, setelah itu, Jose mengkritik si pemain dan secara konsisten membuangnya keluar dari tim.

Anthony Martial juga bernasib serupa. Dia hanya memulai beberapa pertandingan sejak kedatangan Alexis Sanchez dan faktanya membuat si pemain tak puas serta mencari jalan untuk pindah dari klub. Martial telah menjadi favorit penggemar dan Mourinho seharusnya memberinya waktu serta ruang untuk berkembang.

Paul Pogba juga belakangan dikabarkan berseteru dengan Mourinho. Saat penampilannya buruk, Pogba justru diserang Mourinho. Dia dibilang memiliki masalah dengan disiplinnya.

Dengan segera, kemungkinan keluarnya Paul Pogba dari United sedang dibicarakan di seluruh Inggris. Jelas kita semua tahu betapa buruknya Mourinho berkomunikasi dengan pemainnya. Ini bisa saja jadi bumerang tersendiri bagi eks Chelsea tersebut.

1. Bertahan dengan 2 Gelandang

Liga Champions, Manchester United, Sevilla
Gelandang Manchester United (MU) Nemanja Matic, tampak kecewa usai disingkirkan Sevilla dari Liga Champions di Stadion Old Trafford, Selasa (13/3/2018). Manchester United takluk 1-2 dari Sevilla. (AP/Dave Thompson)

Banyak yang mengkritik kala Mourinho memaksakan duet Paul Pogba bermain bersama Nemanja Matic. Ketika Manchester United terus bermain dalam formasi 4-2-3-1, tak satu pun dari pemain terbaiknya, baik itu Alexis Sanchez atau Paul Pogba tampil efektif.

Setiap kali bergerak maju, Pogba akhirnya akan ikut masuk ke ruang Alexis Sanchez. Ini jelas akan ada kesalahpahaman posisi di lapangan. Padahal, sebelumnya Mourinho punya formasi bagus selain 4-2-3-1.

Ketika The Special One menggunakan Ander Herrera dan Nemanja Matic sebagai jangkar, memberi lebih banyak kebebasan kepada Paul Pogba. Dengan formasi itu, Manchester United sukses mengalahkan Chelsea, Liverpool, Manchester City, dan Tottenham Hotspur dalam rentang 2 bulan. Dua laga di antaranya bermain sebagai tamu.

(Eka Setiawan)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya