Lupakan Konflik, Mourinho Ingin Jadi Sahabat Wenger

Mourinho selalu berselisih dengan Wenger.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 26 Apr 2018, 10:00 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2018, 10:00 WIB
Jose Mourinho - Arsene Wenger
Seorang ofisial pertandingan (tengah) harus memisahkan manajer Arsenal Arsene Wenger (kiri) dan Jose Mourinho (kanan) yang terlibat friksi pada 2014. (AFP/Adrian Dennis)

Liputan6.com, Manchester - Manajer MU, Jose Mourinho mengaku sudah melupakan perseteruannya dengan Arsene Wenger. Bahkan, ia ingin berteman dengan manajer Arsenal itu pada masa mendatang.

Mourinho merupakan rival abadi Wenger sejak 2004. Beberapa kali manajer asal Portugal itu terlibat konflik dengan Wenger.

Puncaknya terjadi pada 2014. Keduanya sempat adu fisik di pinggir lapangan saat Arsenal menantang Chelsea di Stamford Bridge.

Namun, musim depan konflik keduanya tidak akan terjadi lagi di Liga Inggris. Pasalnya, Wenger akan mundur dari Arsenal akhir musim ini.

Pernyataan Wenger memang sedikit mengejutkan. Terlebih kontraknya baru habis tahun depan.

Komentar Mou

London Milik Chelsea
Pelatih Chelsea, Jose Mourinho (kedua dari kanan) bersitegang dengan Arsene Wenger (pelatih Arsenal) saat kedua tim berlaga di lanjutan Liga Primer Inggris di Stadion Stamford Bridge, (5/10/2014). Chelsea Unggul 2-0 atas Arsenal. (AFP PHOTO/Adrian Dennis)

"Jika dia menghormati saya hanya 50 persen, saya harap kami tetap bisa berteman di masa mendatang. Saya punya banyak rasa hormat padanya," ujar Mourinho seperti dilansir Evening Standard.

"Padahal faktanya Anda tahu sendiri. Dia seorang juara sebelum saya datang tahun 2004 dan mau mencuri gelarnya. Inilah sepak bola," kata Mourinho menambahkan.

"Tetapi akhirnya saya sangat menghormatinya. Saya telah menunjukkannya beberapa tahun terakhir kalau kami tidak ada masalah."

Sedih

jose mourinho - arsene wenger
Pelatih asal Portugal, Jose Mourinho (kiri), bersama Manajer Arsenal, Arsene Wenger (kanan). (AFP/Glyn Kirk)

Bahkan The Special One mengaku sedih Wenger harus mundur dari Arsenal akhir musim ini.

"Salah satu ikon Liga Inggris setelah Alex Ferguson harus pergi. Tentu saya sedih," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya