Liputan6.com, Moskow - Timnas Spanyol tampil mengesankan dalam laga pembuka Grup B Piala Dunia 2018 melawan Portugal pada Sabtu (16/6/2018) lalu. Padahal, Tim Matador baru saja kehilangan pelatih Julen Lopetegui yang dipecat oleh Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF).
Hasil imbang 3-3 melawan Portugal meredakan kekhawatiran bahwa pemecatan Lopetegui yang mendadak akan merusak kiprah Spanyol di Piala Dunia edisi kali ini. Sebaliknya, para pemain tetap optimistis di bawah pelatih sementara, Fernando Hierro.
Advertisement
Baca Juga
Menghadapi Iran pada laga selanjutnya Kamis (21/6/2018) dinhari WIB, di atas kertas Spanyol tentu dapat memenangi laga itu. Namun, kekalahan Jerman 0-1 dari Meksiko menjadi peringatan bagi Sergio Ramos dan kawan-kawan.
"Apa yang terjadi dengan Jerman dapat terjadi pada siapa pun," kata Hierro kepada para wartawan, Senin (18/6/2018) waktu setempat.
"32 tim di sini sangat bagus dan pertandingan pertama selalu sulit. Kegelisahan memainkan peran besar. Kami mendapat satu poin melawan juara Eropa dan sekarang kami menghadapi Iran."
Jika ada hal yang membuat cemas Hierro adalah performa David de Gea pada laga pembuka Piala Dunia 2018. Kiper berusia 27 tahun tersebut membuat blunder pada gol kedua Cristiano Ronaldo ke gawang Spanyol.
Pertahanan Ketat
Melawan Iran, Spanyol harus mampu membongkar pertahanan ketat skuat racikan Carlos Queiroz itu. Iran hanya kemasukan lima gol dalam 18 pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2018.
Iran meraih kemenangan pada laga perdana Grup B melawan Maroko. Iran menang 1-0 lewat gol bunuh diri Aziz Bouhaddouz pada menit ke-90+5.
Hasil itu menempatkan Iran untuk sementara memimpin klasemen Grup B dengan 3 poin. Sedangkan Spanyol dan Portugal baru mengumpulkan 1 poin.
Advertisement
Siapkan Taktik
Pelatih Iran Carlos Queiroz berharap Saeid Ezatolahi bisa dimainkan kontra Spanyol. Gelandang bertahan yang dijuluki 'Pogba Persia' itu melewatkan pertandingan melawan Maroko karena skorsing.
Melawan Spanyol, Queiroz mengatakan butuh pendekatan yang sangat berbeda. "Melawan Spanyol, semua orang dari kiper ke striker dapat menciptakan sesuatu, jadi kita perlu memikirkan strategi yang berbeda," ucap Queiroz. (Ant)