Liputan6.com, Milan - Banyak yang terkejut dengan keputusan Radja Nainggolan meninggalkan AS Roma ke Inter Milan pada musim panas ini. Namun, Nainggolan menegaskan bahwa kepindahan ini bukan keputusannya.
Mulai musim depan, Nainggolan akan berseragam Inter Milan. Tak disangka bahwa 2017/2018 adalah musim terakhir Nainggolan bersama Roma. Padahal, pemain berdarah Batak itu sudah jadi sosok yang fundamental bagi Giallorossi.
Advertisement
Baca Juga
Ia bergabung ke Roma sejak direkrut dari Cagliari pada musim dingin 2014 dan dipermanenkan pada musim panas 2014 dengan biaya 18 juta euro. Sejak itu, ia sudah memainkan 203 laga, mencetak 33 gol, dan menciptakan 29 assist.
Kini, Inter Milan akan mendapatkan servis terbaik dari gelandang yang membawa AS Roma tiga kali jadi runner-up Serie A itu. Dan Nainggolan mengungkapkan bahwa ia juga berat hati angkat kaki dari Stadio Olimpico.
"Saya selalu membawa warna Giallorossi dan penggemar di hati saya, tapi mereka adalah klub yang ingin menjual saya. Saya akan selalu membawa setiap momen yang telah saya jalani ini di hati saya. Saya meninggalkan Roma setelah memberikan segalanya di musim yang indah ini," tutur Nainggolan, dikutip Football Italia.
Â
Faktor Spalletti
Kabarnya, Nainggolan yang kontraknya di Roma baru habis pada musim panas 2021 itu dijual dengan biaya 24 juta euro. Sebelumnya, hubungan pemain berusia 30 tahun itu dengan Roma memang sudah tak harmonis sepanjang musim lalu.
Selain itu, keberadaan Luciano Spalletti sebagai pelatih Inter juga jadi motivasi Nainggolan untuk berpisah. Sebelumnya, Nainggolan juga sempat ditangani Spalletti di Roma pada Januari 2016 hingga Mei 2017.
"Inter sangat menginginkan saya, lebih dari siapa pun. Saya hanya bisa berterima kasih kepada mereka. Saya akan kembali bertemu dengan pelatih hebat, Spalletti, dan saya senang bekerja dengannya lagi," jelas Nainggolan.
Â
Advertisement
Rapor Nainggolan di Setiap Klub
Piacenza: 74 laga, 4 go, 7 assist
Cagliari: 137 laga, 7 gol, 6 assist
AS Roma: 203 laga, 33 gol, 29 assist
Â