Kalah dalam 3 Laga Final Pengaruhi Mental Lionel Messi

Lionel Messi belum memberikan gelar untuk Timnas Argentina.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 26 Jun 2018, 17:15 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2018, 17:15 WIB
Lionel Messi Tertunduk Lesu
Kapten timnas Argentina, Lionel Messi berjalan di lapangan pada akhir pertandingan Grup D Piala Dunia 2018 melawan Kroasia di Nizhy Novgorod Stadium, Rusia, Jumat (22/6). Messi tidak melakukan satu tendangan pun hingga menit ke-64. (AP/Ricardo Mazalan)

Liputan6.com, Saint Petersburg - Lionel Messi terlihat tertekan jelang pertandingan terakhir penyisihan Grup D Piala Dunia 2018 antara Timnas Argentina melawan Nigeria, Rabu (27/6/2018) dini hari WIB.

Argentina gagal menang di dua laga perdana penyisihan grup Piala Dunia 2018. Yang pertama, tim asuhan Jorge Sampaoli ditahan Islandia 1-1.

Kemudian, Albiceleste malah harus kalah 0-3 dari Kroasia. Lionel Messi menjadi sorotan setelah dia gagal mencetak gol lewat penalti pada laga kontra Islandia.

"Saya pikir itu lebih sulit bagi Leo (Messi) bermain untuk Argentina. Dia kini berusia 31 tahun, jadi dia semakin tua dan terkadang secara mentalitas, Anda dapat merasa lelah," kata Zabaleta, seperti dilansir BBC Sport.

"Bagian dalam sejarahnya (Lionel Messi) bersama Argentina tidak bagus. Tim ini tiga kali kalah di final, Piala Dunia 2014, Copa America 2015 dan 2016," tutur mantan pemain Manchester City ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Runner Up Tak Cukup

Lionel Messi Tertunduk Lesu
Kapten timnas Argentina, Lionel Messi menyentuh dahi selama pertandingan Grup D Piala Dunia 2018 melawan Kroasia di Nizhy Novgorod Stadium, Rusia, Jumat (22/6). Messi tidak melakukan satu tendangan pun hingga menit ke-64. (AP/Pavel Golovkin)

Zabaleta menyadari, untuk negara sepak bola seperti Argentina, menjadi runner up saja tidak cukup. Dia mengatakan, untuk orang Argentina dan media, Anda harus menang, hanya ke final hasil yang tidak bisa diterima.

"Jadi, kalah di tiga final dalam empat tahun terakhir tentu sulit secara mental dan psikologis untuk semua orang di dalam tim, terutama Leo," tuturnya.

Zabaleta menilai, publik mau tidak mau membandingkan sukses Messi di Barcelona dengan di Argentina. Harapan besar jelas berada di pundak pemain berjulukan La Pulga itu.


Seperti Pecundang

"Itu sulit ketika orang di negara Anda memperlakukan Anda seperti pecundang. Mereka melihat Anda memenangi berbagi trofi setiap musim bersama Barcelona, jadi mereka berharap Messi melakukan hal yang sama di tim nasional," ungkap Zabaleta.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya