Gagal di Malaysia Terbuka, Kevin / Marcus Bukan Superman

Asisten pelatih ganda putra PBSI, Aryono Miranat, mengungkapkan alasan kekalahan pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dari ganda China, He Jiting/Tan Qiang.

oleh Okky Herman Dilaga diperbarui 29 Jun 2018, 21:33 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2018, 21:33 WIB
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Piala Thomas 2018
Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, takluk dari Namdash/Nipitphon Phuangphuapet pada laga Grup B Piala Thomas 2018, Selasa (22/5/2018). (PBSI)

Kuala Lumpur - Asisten pelatih ganda putra PBSI, Aryono Miranat, mengungkapkan alasan kekalahan pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dari ganda China, He Jiting/Tan Qiang, pada perempat final Malaysia Terbuka 2018, Jumat (29/6/2018).

Sebagai juara bertahan, Kevin/Marcus tidak mampu meraih satu gim melakukan He/Tan. Pasangan nomor satu dua itu takluk dua gim langsung, 17-21 dan 11-21.

"Kami tidak mengira akan seperti ini. Biasanya, Kevin/Marcus main tempo cepat dan semangat yang bagus. Namun, Kevin/Marcus melakukan banyak unforced errors karena keadaan di lapangan. Lawan juga tidak mati-mati dan malah bisa membalikkan keadaan," kata Aryono.

"Intinya kontrolnya kurang, lawan lagi bagus, harusnya mengikuti dulu strategi lawan, dan baru menyerang kalau ada kesempatan," lanjutnya.

Hasil ini menghentikan laju ganda Indonesia di sektor putra. Sebelumnya, M Ahsan/Hendra Setiawan lebih dahulu tersingkir dari pasangan Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, pada babak kedua.

"Wajar jika Kevin/Marcus kecewa. Ini jarang terjadi kepada mereka, apalagi tahun lalu tampil luar biasa. Tetapi, mereka juga bukan Superman. Namanya permainan, tidak bisa selalu menang. Mereka jadi tahu harus bagaimana kalau ada situasi seperti ini dan bisa menjadi pelajaran," lanjut Aryono.

Sumber: Bola.com

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya