Legenda Sanjung Motivasi Valentino Rossi di MotoGP

Usia uzur tak jadi penghalang motivasi Rossi di MotoGP.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 09 Jul 2018, 07:00 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2018, 07:00 WIB
Valentino Rossi, MotoGP
Valentino Rossi masih mampu bersaing dengan pembalap-pembalap top MotoGP. (MotoGP 2018)

Liputan6.com, Aalst - Valentino Rossi adalah bukti bahwa usia tak mempengaruhi karier seorang pembalap MotoGP. Di usia yang sudah lebih dari 39 tahun, pembalap Movistar Yamaha itu masih memiliki kualitas setara dengan rider yang jauh lebih muda.

Rossi pun telah dipastikan akan terus jadi pembalap MotoGP hingga usia 41 tahun. Itu karena ia sudah meneken kontrak baru yang akan membuatnya bertahan hingga musim 2020.

Banyak orang yang terheran apa hal yang membuat The Doctor masih ngotot bertahan jadi pembalap MotoGP. Padahal, ia sudah meraih banyak kesuksesan. Sembilan gelar juara dunia di semua kelas sudah direngkuhnya, tujuh di antaranya di kelas 500cc/MotoGP.

Namun, Rossi memang berulang kali mengungkapkan soal keinginannya untuk kembali meraih gelar juara dunia MotoGP. Pembalap asal Italia itu ingin menggenapkan jumlah koleksinya jadi 10 sebelum dirinya pensiun.

Wayne Gardner, juara dunia kelas 500cc, pun menyebut perbedaan motor yang membuat pembalap seperti Rossi memiliki karier yang panjang. Menurutnya, motor di MotoGP saat ini lebih mudah dikendarai ketimbang motor di era dulu.

 

Perbedaan

Valentino Rossi, MotoGP
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi. (Twiter/Yamaha Motor)

"Satu-satunya perbedaan adalah bahwa motor kami lebih agresif. Kami sering menabrak dan melukai diri sendiri. Mesin empat tak 70 persen lebih mudah dikendarai ketimbang mesin dua tak. Sekarang hanya ada lebih sedikit kecelakaan," ungkap Gardner, dikutip Speedweek.

"Anda telah membalap selama bertahun-tahun dan Anda sering melukai diri sendiri. Pada tahap tertentu, Anda tak lagi memiliki keinginan untuk terus cedera dan berbaring di rumah sakit. Ini tak terjadi lagi karena motor lebih mudah dikendarai. Itu mengapa karier bisa lebih lama jika motivasi tetap ada," Gardner menambahkan.

Gardner juga menyoroti tingkat persaingan yang terjadi saat ini. Dalam beberapa tahun terakhir, tak ada lagi gap besar antara pembalap pabrikan dan tim satelit. Tak jarang pembalap satelit justru mengalahkan pembalap tim pabrikan.

"Senang sekali melihat seberapa dekat semua pembalap di kelas MotoGP. Ini jadi lebih baik. Semua orang suka menonton pertarungan jarak dekat. Rossi berada di urutan kedua dalam kejuaraan, masalahnya tak sebesar itu. Motornya berbeda, beberapa trek lebih cocok untuk Honda dan yang lain untuk Ducati," Gardner menjelaskan.

 

Rapor Rossi di Semua Kelas

125 cc

Balapan: 30

Menang: 12

Podium: 15

Pole: 5

Fastest lap: 9

Poin: 432

 

250cc

Balapan: 30

Menang: 14

Podium: 21

Pole: 5

Fastest lap: 11

Poin: 510

 

MotoGP

Balapan: 313

Menang: 89

Podium: 195

Pole: 55

Fastest lap: 75

Poin: 5032

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya