Liputan6.com, Palembang - Managemen Sriwijaya FC sedang menjajaki beberapa investor untuk menjadi sponsor klubnya. Mereka membutuhkan anggaran hingga miliaran rupiah untuk bisa memperkuat Laskar Wong Kito.
Menurut Presiden Sriwijaya FC Dodi Reza Alex Noerdin, mereka membutuhkan banyak dana untuk membuat perekonomian klubnya semakin stabil.
Advertisement
Baca Juga
“Dana segar dalam satu musim itu Rp 30-40 miliar sudah pasti. Keuangan Sriwijaya FC akan lebih bagus dari sekarang, bisa Go Public dan klub kita bisa benar-benar mandiri. Itu kalau mau mencapai prestasi dengan pemain berkualitas,” katanya kepada Liputan6.com, Minggu (16/9/2018).
Kekurangannya anggaran selama ini masih ditanggung managemen Laskar Wong Kito. Jika ada investor masuk, mereka yakin tidak ada miss match pemasukan dan pengeluaran.
Penghematan anggaran hingga Rp 20 miliar, bisa saja dilakukan managemen Sriwijaya FC, dengan konsekuensi merekrut pemain dengan kualitas standar. Saat ini mereka sedang menghitung jumlah dana sponsor yang masuk, termasuk untuk pembayaran honor pemain.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Muddai Maddang pun sudah melakukan upaya kerjasama dengan investor.
Managemen Sriwijaya FC mengantongi beberapa nama calon investor yang berminat jadi sponsor klub kebanggaan Sumsel ini.
“Dalam waktu dekat, akan ada investor yang bisa membuat keuangan Sriwijaya FC stabil ke depannya. Apalagi setelah tidak menggunakan dana APBD Sumsel, Sriwijaya FC murni beroperasi dari sponsor dan pihak ketiga,” katanya.
Keterlibatan Erick Thohir
Nama salah satu pemegang saham klub Inter Milan Erick Thohir, sempat diisukan menjadi investor Sriwijaya FC. Namun, Bupati Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Sumsel ini masih belum memastikan kebenarannya.
Dodi Reza Alex Noerdin mengakui sosok Erick Thohir memberikah perhatian lebih terhadap kemajuan dan kesuksesan Sriwijaya FC.
“Beliau ada investasi di beberapa klub besar. Tapi siapapun itu, investor yang masuk bisa membawa Sriwijaya FC dalam keadaan finansial yang lebih baik,” ucapnya.
Mereka juga tidak menutup kemungkinan untuk bekerjasama dengan investor asing. Namun, kuantitas sahamnya tidak bisa mayoritas. Serta, homebase di Palembang, Sumsel, masih menjadi persyaratan utama yang tidak bisa diubah oleh calon investor nantinya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement