4 Alasan Chelsea Berpeluang Juara Liga Europa Musim Ini

Chelsea mengalahkan PAOK pada laga pembuka Liga Europa.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Sep 2018, 06:48 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2018, 06:48 WIB
Liga Europa, Chelsea, PAOK
Pelatih Chelsea, Maurizio Sarri, memberikan aplaus usai laga melawan PAOK pada laga Liga Europa di Stadion Toumbas, Thessaloniki, Kamis (20/9/2018). PAOK takluk 0-1 dari Chelsea. (AP/Thanassis Stavrakis)

Liputan6.com, Jakarta - Chelsea mengawali Liga Europa 2018/2019 dengan positif. Mereka mengalahkan PAOK Salonika 1-0.

Willian mencetak gol tunggal kemenangan Chelsea saat laga berjalan tujuh menit. Winger asal Brasil itu berhasil menuntaskan umpan terukur yang dilepaskan oleh Ross Barkley.

Hasil ini membuat Chelsea menempati peringkat dua klasemen sementara Grup L Liga Eropa. Mereka mengumpulkan tiga poin tapi kalah selisih gol saja dari BATE Borisov yang di saat bersamaan menang 2-0 atas juru kunci Videoton.

Meskipun begitu, tim asuhan Maurizio Sarri itu masih tetap diunggulkan untuk menjadi juara musim ini. Apalagi, penampilan Eden Hazard dkk sejauh ini sangat mengesankan.

Berikut ini empat alasan Chelsea bisa menjuarai Liga Europa musim ini seperti dilansir Sportskeeda:

Status Chelsea

Chelsea
Chelsea rayakan gol Pedro ke gawang Bournemouth pada lanjutan Liga Inggris (AP Photo/Frank Augstein)

Status Chelsea sebagai salah satu klub terbesar di dunia membuat mereka difavoritkan untuk memenangkan Liga Europa musim ini. Mereka di atas kertas dianggap lebih unggul dari 47 kontestan lainnya.

Juara Premier League 2017 itu tergabung satu grup Videoton, BATE Borisov dan PAOK, dan ketiganya bisa dibilang belum mendekati level Chelsea. Tim lain yang bisa menyulitkan Chelsea adalah Arsenal, Marseille, dan Lazio tapi level mereka masih berada di bawah The Blues.

Tim favorit biasanya punya peluang besar untuk memenangkan kompetisi dan itu ditunjukkan Manchester United dan Atletico Madrid pada tahun 2017 dan 2018. Kualitas pemain yang dimiliki Chelsea bisa membuat mereka mengangkat trofi Liga Eropa di Baku Olympic Stadium pada Mei tahun depan.

Jalan Pintas ke Liga Champions

Liga Europa, Chelsea, PAOK
Para pemain Chelsea merayakan gol yang dicetak oleh Willian ke gawang PAOK pada laga Liga Europa di Stadion Toumbas, Thessaloniki, Kamis (20/9/2018). PAOK takluk 0-1 dari Chelsea. (AP/Thanassis Stavrakis)

Persaingan di kompetisi Premier League semakin ketat setiap tahunnya. Karenanya tidak mudah untuk bisa finis di posisi empat besar yang merupakan jatah tiket ke Liga Champions.

Mengingat persaingan di posisi empat besar sangat ketat, Chelsea bisa menggunakan Liga Europa sebagai jalan pintas untuk menuju Liga Champions. Sebab, juara Liga Europa akan mendapat tiket ke play-off Liga Champions pada musim berikutnya.

Manchester United pernah melakukannya pada tahun 2017. Mereka bisa tampil di kompetisi kasta teratas Eropa meski finis di peringkat keenam di Premier League.

Ambisi Sarri

Maurizio Sarri
Manajer Chelsea, Maurizio Sarri. (Mike Egerton/PA via AP)

Maurizio Sarri diangkat menjadi manajer Chelsea untuk menggantikan rekan senegaranya Antonio Conte. Namun, pria Italia itu datang ke Inggris dengan reputasi belum pernah mencicipi gelar juara.

Pria berusia 51 tahun itu mulai mencuri perhatian di dunia sepakbola setelah membawa Empoli promosi dan mempertahankan mereka di Serie A. Setelah itu namanya semakin berkibar ketika menangani Napoli.

Di bawah Sarri, Partenopei menjelma menjadi salah satu tim menyerang yang menarik di Eropa. Bahkan Napoli bisa menjadi pesaing utama Juventus dalam perburuan gelar Serie A meski pada akhirnya selalu gagal menjadi juara.

Sarri tentu saja ingin memenangkan trofi bersama Chelsea dan Liga Europa menawarkan kesempatan besar kepada manajer Italia tersebut.

Pembuktian Pemain

Tottenham Hotspur Permalukan Chelsea di Stamford Bridge
Ekspresi pemain Chelsea Cesc Fabregas saat melawan Tottenham Hotspur pada pertandingan Liga Inggris di Stamford Bridge, London (4/1). Chelsea harus menelan kekalahan di kandang sendiri dengan skor 1-3. (AP Photo/Alastair Grant)

Chelsea mengikuti beberapa kompetisi pada musim ini sehingga Maurizio Sarri harus pintar-pintar memilih skuatnya. Akibatnya, ada pemain yang tidak mendapat kesempatan bermain reguler pada musim ini.

Chelsea punya skuat yang sangat besar dan Liga Europa menawarkan kesempatan buat pemain seperti Cesc Fabregas, Davide Zappacosta, Andreas Christensen dan Alvaro Morata untuk mendapatkan kesempatan bermain.

Sebagian besar lapis kedua Chelsea adalah pemain bintang yang harus puas berada di bangku cadangan karena persaingan ketat di tim utama. Mereka jelas akan berusaha menunjukkan permainan terbaiknya di Liga Europa dan membuat Sarri memasukkan mereka ke dalam rencananya.

Tekad yang kuat untuk tampil bagus di Liga Europa bisa menjadi faktor pendorong bagi Chelsea untuk menjadi juara Liga Europa pada musim ini.

 

Sumber: Bola.net

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya