Jakarta - Pesepak bola Indonesia melalui Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia bersikap atas insiden tewasnya suporter Persija Jakarta, Haringga Sirila, menjelang laga Persija kontra Persib Bandung, Minggu (23/9/2018) di Stadion GBLA, Bandung.
Dalam konferensi pers di Hotel Century, Selasa (25/9/2018), perwakilan 18 pemain klub Liga 2018 menyatakan enam sikap terkait insiden tersebut. Satu poin yang krusial adalah para pemain sepakat untuk tidak bermain pada pekan ke-24.
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
Pada pertemuan tersebut, 18 pemain dari 18 klub Liga 1 hadir. Mereka antara lain: Bambang Pamungkas, Renan Silva, Andritany Ardhyasa, dan Ramdani Lestaluhu mewakili Persija, kemudian Purwaka Yudhi (Arema FC), Firdaus Ramadhan (Borneo FC), Aditya Harlan (Barito Putera), Indra Kahfi (Bhayangkara FC).
Advertisement
Fadil Sausu mewakili Bali United, lalu Abduh Lestaluhu (PS Tira), Zulkifli Syukur (Mitra Kukar), Ahmad Birrul (Persela), Widya Wahyu (PSIS), Rendi Irwan dan Ruben Sanadi (Persebaya), Silvio Escobar (Perseru), Fachrudin Aryanto (Madura United), Bayu Pradana (Mitra Kukar), Yu Hyun-koo (Sriwijaya FC).
Ada tiga tim yang absen pada pertemuan itu, yakni Persipura, Persib, dan PSMS Medan. Persipura dan PSMS berhalangan hadir, sementara seluruh pemain Persib pada hari ini dijadwalkan mengunjungi rumah almarhum Haringga untuk mengucapkan belasungkawa.
Sebelumnya, pada Selasa pagi, pemain dan ofisial Persib melakukan tabur bunga di Stadion GBLA.
"Pemain Persipura, Persib, dan PSMS juga sepakat dengan poin-poin dalam pertemuan ini. Kami sudah melakukan komunikasi dengan mereka," kata General Manager APPI, Ponaryo Astaman.
Enam Sikap Pesepak Bola Indonesia
1. Mengecam segala bentuk kekerasan yang terjadi, terlebih merenggut nyawa, yang seharusnya sepak bola menjadi sebuah olahraga yang menjunjung tinggi sportivitas;
2. Meminta pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini hingga tuntas dengan memberikan hukuman sesuai hukum yang berlaku di Republik Indonesia dan memberikan efek jera tidak hanya bagi pelaku tapi bagi seluruh suporter di Indonesia agar hal ini menjadi yang terakhir kalinya;
3. Mendesak kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk juga dapat memberikan hukuman yang adil yang dapat memberikan efek jera bagi pihak-pihak yang terkait dengan insiden ini, dikarenakan insiden ini telah berulang kali terjadi, tapi hukuman yang diberikan tidak memberikan dampak bagi pihak-pihak yang terkait tersebut;
4. Meminta kepada seluruh suporter tim Liga 1 khususnya dan tim Liga 2 untuk membuat Nota Damai atau kesepakatan bersama untuk memastikan insiden ini tidak terulang kembali, karena sepak bola Indonesia akan terancam jika insiden ini kembali berulang;
5. Nota Damai tersebut akan di sinergikan dengan stakeholder sepak bola Indonesia, yaitu PSSI, LIB, Kepolisian, dan juga pemerintah baik pusat maupun daerah;
6. Kami pesepak bola yang tergabung di Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) dan mewakili dari tiap-tiap klub peserta Liga 1 tahun 2018 sebagai bentuk belasungkawa atas insiden yang terjadi, dan juga sebagai bentuk desakan kepada suporter, kami sepakat untuk tidak bermain pada pekan ke-24 Liga 1 2018 hingga tercapainya nota damai suporter tersebut.
Advertisement