Satria Muda dan Pelita Jaya Pamer Kekuatan di Pramusim IBL

Garuda tampak kesulitan menghadapi Satria Muda

oleh Thomas diperbarui 15 Okt 2018, 19:38 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2018, 19:38 WIB
IBL
Pemain Satria Muda Avan Seputra (no 33) beraksi saat melawan Garuda Bandung.

Liputan6.com, Jakarta Dua finalis IBL musim lalu Satria Muda Jakarta dan Pelita Jaya Jakarta langsung pamer kekuatan pada penampilan perdana di turnamen pramusim IBL. Kedua tim sama-sama mengawali kiprah di IBL GO-JEK Tournament dengan kemenangan besar di Sritex Arena Solo, Senin (15/10/2018).

Satria Muda menghajar Garuda Bandung 73-50 . Di paint area, Satria Muda berkuasa dengan mencetak 52 point in the paint dan mengumpulkan 50 rebound.

Bigman M. Dhiya'ul Haq mencetak poin terbanyak dengan torehan 18 poin. Kemudian ada Juan Laurent Kokodiputra yang menyumbang 11 poin, dan Laurentius Steven Oei dengan 10 poin. Satria Muda sepertinya ingin melihat bagaimana peran big man. Karena dalam pertandingan ini, mereka hanya melepaskan 13 percobaan tembakan tiga angka. Dari jumlah tersebut, hanya dua tembakan yang tepat sasaran.

Namun penampilan sempurna di paint area ini bukan catatan buruk. Sebab Satria Muda membuat 27 turnover. Jumlah yang tinggi dalam satu pertandingan. Inilah yang menjadi fokus evaluasi tim untuk laga selanjutnya.

"Saya rasa masih harus memberi perhatian lebih untuk turnover. Karena jumlahnya terlalu banyak. Pada dasarnya saya ingin melihat performa beberapa pemain, khususnya pemain yang musim lalu sudah bersama tim kami. Mereka harus improve di musim ini. Karena kami ingin mempertahankan gelar juara," kata pelatih Satria Muda, Youbel Sondakh, setelah pertandingan.

Kesulitan

IBL
Pemain Satria Muda Hardianus (no 2) beraksi saat melawan Garuda Bandung.

Sebaliknya, Garuda tampak kesulitan menghadapi Satria Muda. Namun justru laga-laga seperti ini yang dicari oleh pelatih Andre Yuwadi. Ia menginginkan agar Garuda mampu mengatasi tim yang punya defense bagus dan punya mental juara seperti Satria Muda.

"Memang kami sudah berhasil beberapa kali menghentikan poin SM. Tapi ternyata anak-anak saya tidak poin juga. Itu yang menjadi masalah. Mungkin kalau di pertandingan sebelumnya, defense lawan sedikit longgar. Tapi melawan tim seperti SM, dengan defense yang bagus, anak-anak harus lebih keras lagi berusaha," komentar Andre.

Lebih Percaya Diri

Sementara Pelita Jaya Basketball Club melumat Pacific Caesar Surabaya dengan skor 83-36. Poin terbanyak Pelita Jaya dicetak oleh Adhi Pratama dengan 18 poin, disusul Respati Ragil Pamungkas 16 poin, dan Amin Prihantono 14 poin.

Dari catatan statistik, Pelita Jaya lebih baik dari Pacific Caesar di semua lini. Namun yang paling mencolok dari paint area. Pelita Jaya mencetak 30 point in the paint, kemudian berhasil mengumpulkan 58 rebound, serta 11 poin dari second change. Meski penguasaan bola Pacific cukup bagus, namun rendah dalam hal penyelesaian akhir. Field goals Pacific hanya 23% (14/60). Mereka juga kesulitan memasuki paint area Pelita Jaya karena dijaga oleh barisan big man seperti Adhi, Valentino Wuwungan, Tri Hartanto dan Ponsianus Nyoman Indrawan.

"Kami punya banyak pemain muda tahun ini. Jadi kami ingin memberi mereka kesempatan di turnamen ini. Ternyata mereka bagus, bisa menunjukkan kemampuan. Rookie juga kami beri banyak menit bermain agar lebih percaya diri," kata Johannis Winar, pelatih Pelita Jaya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya