6 Dosa Jose Mourinho dalam Bursa Transfer Chelsea

Jose Mourinho pernah dua periode menakhodai Chelsea.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 03 Nov 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2018, 19:00 WIB
Jose Mourinho
Mantan manajer Chelsea, Jose Mourinho. (AFP/Oli Scarff)

Liputan6.com, London - Jose Mourinho memang sudah bukan manajer Chelsea lagi. Kini, dia sedang sibuk membenahi semua permasalahan yang ada di skuat Manchester United.

Mourinho merupakan sosok yang krontroversial. Kendati demikian, manajer asal Portugal itu telah mempersembahkan tiga gelar Liga Inggris untuk Chelsea.

Bahkan, saat masih menakhodai Chelsea, dia menyebut dirinya: 'The Special One'. Sebagai manajer yang terbilang sukses, Mourinho pernah membawa banyak pemain kelas dunia ke skuatnya, Peter Cech, Nemanja Matic, hingga Mesut Ozil.

Namun, saat masih bekerja di Chelsea, Mourinho banyak kesalahan yang dia lakukan saat bursa transfer. Dia sering tidak bisa mengambil keputusan yang tepat kala merekrut atau melepas pemain.

Berikut ini enam kesalahan besar Jose Mourinho dalam transfer pemain Chelsea seperti dilansir Sportskeeda.

 

Radamel Falcao

Chelsea, Premier League, Nomor 9
Radamel Falcao. (AFP/Glyn Kirk)

Radamel Falcao adalah salah satu penyerang terbaik di dunia sebelum mendapat cedera ACL serius pada musim 2013/14 bersama AS Monaco. Hal itu, mengurangi ketajamannya di depan gawang lawan.

Meskipun begitu, Mourinho nekat mendatangkannya dengan status pinjaman ke Chelsea pada musim 2015-16. Ia mendapatkan gaji sebesar 140.000 pounds per minggu selama di London.

Namun, kontribusi Falcao kepada Chelsea sangat rendah karena ia hanya tampil dalam 10 kesempatan dan mencetak satu gol. Kedatangannya memang sangat membingungkan karena ia sudah gagal sebelumnya bersama Manchester United.

 

 

Andriy Shevchenko

Manchester United, Premier League, Jose Mourinho, Paul Pogba
Andriy Shevchenko. (AFP/Adrian Dennis)

Biaya transfer Shevchenko sebesar 30,8 juta pounds mampu memecahkan rekor transfer klub dan Inggris pada saat itu. Itu juga bisa dibilang pembelia yang sempurna karena Shevchenko sudah menjadi salah satu striker terbaik di dunia saat bersama AC Milan.

Shevchenko memulai karirnya di Chelsea dengan catatan yang bagus setelah mencetak gol di pertandingan pertamanya. Namun, setelah itu penampilannya mengecewakan dan hanya mampu mencetak 14 gol dari 51 pertandingan untuk The Blues.

Pemain Ukraina itu kesulitan menunjukkan permainan terbaiknya karena tidak mampu mengikuti gaya permainan Premier League. Ia kemudian dipinjamkan ke Milan dan dijual ke Kiev pada musim berikutnya.

 

 

Mateja Kezman

mateja kezman
Striker Mateja Kezman saat berseragam Chelsea. (AFP/Odd Andersen)

Ketika Mourinho membeli Kezman dari PSV Eindhoven hanya sebesar 5,3 juta pounds, ia dianggap oleh banyak orang sebagai pembelian yang bagus. Banyak yang meyakini Kezman akan meraih kesuksesan di Premier League.

Pemain Serbia itu mampu mencetak 105 gol dari 111 penampilan di liga selama empat musim bersama PSV. Di klub sebelumnya, duetnya dengan Arjen Robben menyebabkan malapetaka bagi tim Eredivisie lainnya.

Namun, Kezeman ternyata tidak bisa menemukan kesuksesan di Chelsea. Dia hanya bisa mencetak empat gol di liga di mana gol pertamanya terjadi pada bulan Desember. Setelah itu ia dijual ke Atletico Madrid pada musim berikutnya.

 

 

Kevin De Bruyne

Kevin De Bruyne
Kevin De Bruyne tampil cemerlang saat Manchester City mengalahkan Chelsea. (doc. Chelsea)

De Bruyne sering dianggap sebagai salah satu pemain paling lengkap di planet ini. Dia juga bisa dibilang pemain terbaik di Premier League saat ini. Namun, Mourinho ternyata tidak sabar dengan De Bruyne.

Chelsea mendatangkan De Bruyne pada bursa transfer musim dingin 2011/12 dan dipinjamkan ke Werder Bremen pada musim berikutnya. Mourinho kemudian memanggilnya pada musim 2013/14 dengan rencana menjadikannya pemain reguler.

Namun, karena cedera dan bermain di luar posisinya, De Bruyne tidak bisa menunjukkan permainan terbaiknya. Meski talentanya tidak diragukan lagi, namun Mourinho menjualnya ke Wolfsburg satu musim kemudian.

 

Romelu Lukaku

FOTO: 7 Momen Menarik Liga Champions 2017/2018 Matchday 1
Romelu Lukaku. (AFP/Oli Scarff)

Lukaku dianggap sebagai striker muda yang menjanjikan saat bermain bersama Chelsea. Ketika Mourinho kembali ke Chelsea pada 2013, dia langsung menyadari bahwa ia membutuhkan seorang striker pemain yang bagus.

Alih-alih memberi kesempatan kepada Lukaku muda, Mourinho justru membawa Samuel Eto’o yang sudah menurun. Penggemar Chelsea kembali bertambah marah kala ia membawa pulang Didier Drogba yang ada di usia senjanya ketimbang memberi kesempatan kepada Lukaku.

Lukaku pada akhirnya dipinjamkan ke West Brom sebelum dijual secara permanen ke Everton. Pemain Belgia itu kemudian menjelma menjadi salah satu striker papan atas di Premier League.

 

 

Mohamed Salah

Salah
Mantan gelandang Chelsea, Mohamed Salah (AFP)

Sama seperti Kevin De Bruyne dan Romelu Lukaku, Salah adalah salah satu pemain yang pernah disia-siakan oleh Mourinho. Chelsea dan Mourinho awalnya sempat memiliki harapan tinggi ketika mendatangkan pemain asal Mesir itu dari Basel.

Namun, Chelsea sudah punya banyak pemain sayap seperti Eden Hazard, Willian, Oscar dan Andre Schurrle sehingga Salah tidak bisa menemukan tempat. Hingga pada akhirnya Chelsea memutuskan untuk melepas Salah ke Italia.

Namun, itu terbukti menjadi kesalahan besar karena Salah kembali ke Premier League dengan mencetak 32 gol untuk Liverpool pada musim kemarin. Mourinho sudah mengembangkan banyak pemain hebat tapi ia melewatkan Salah.

Sumber: Bola.net

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya