Ketika Piala AFF Jadi Jalur Pemain Singapura Menyerbu Indonesia

Kesuksesan jadi juara Piala AFF 2004 membuka keran pemain Singapura merumput di Indonesia

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 06 Nov 2018, 19:40 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2018, 19:40 WIB
Noh Alam Shah
Mantan pemain tim nasional Singapura, Noh Alam Shah pernah sukses merumput di Indonesia. (AFP/Tengku Bahar)

Liputan6.com, Jakarta - Timnas Singapura pada era 2000-an cukup mendominasi sepak bola Asia Tenggara. Tiga gelar Piala AFF digondol tim berjuluk The Lions ini pada edisi 2004, 2007, dan 2012.

Kesuksesan timnas Singapura di Piala AFF turut berdampak positif bagi para pemainnya. Para pemain timnas Singapura mulai mencuri perhatian klub-klub asing khususnya Indonesia.

Bukan hanya pemain naturalisasi, pemain-pemain asli kelahiran Singapura pun akhirnya banyak yang merumput di Indonesia. Bisa dibilang, era 2000 sampai 2010 merupakan era membanjirnya pemain Singapura di Indonesia.

Sebelum kesuksesan di Piala AFF, tercatat hanya Fandi Ahmad dan David Lee sebagai pemain Singapura yang merumput di Indonesia. Fandi dan David memperkuat Niac Mitra dan membawa klub tersebut juara Galatama 1983.

Namun setelah timnas Singapura juara Piala AFF 2004, tercatat ada sembilan pemain Singapura yang merumput di Indonesia. Di antara mereka ada yang sukses ada pula yang hanya numpang lewat.

 

 

 

Noh Alam Shah dan Muhammad Ridhuan

Timnas Singapura, Piala AFF 2018
Striker muda Timnas Singapura, Ikhsan Fandi (kiri) di Piala AFF 2018. (MANAN VATSYAYANA / AFP)

Nama Noh Alam Shah dan Muhammad Ridhuan masuk dalam deretan pemain Singapura yang sukses di Indonesia. Keduanya sukses membawa Arema juara Liga Indonesia musim 2009/10.

Di bawah asuhan pelatih Robert Rene Alberts, Alam Shah dan Ridhuan menjadi tulang punggung Singo Edan. Ridhuan berperan sebagai gelandang sayap, sementara Alam Shah adalah juru gedor Arema.

Selain Arema, Noh Alam Shah dan Ridhuan juga pernah memperkuat tim Indonesia lainya. Untuk Alam Shah, pemain yang akrab disapa Along ini tercatat pernah berkostum Persib Bandung dan PSS Sleman.

Sementara Ridhuan, ia diketahui sempat membela Pusamania Borneo FC di Piala Presiden awal 2018 lalu.

Itimi Dickson dan Agu Casmir

Jika ada cerita sukses, ada juga cerita kurang sedap yang mewarnai kiprah pemain Singapura di Indonesia. Cerita itu dialami oleh dua pemain, Agu Casmir dan Itimi Dickson.

Alih-alih mendatangkan prestasi, keduanya justru gagal menampilkan permainan terbaik. Agu Casmir misalnya, ia sempat terseret kasus penipuan saat hendak bergabung ke Persija.

Agu diketahui sempat melarikan uang muka Rp 186 juta dari Persija pada 2006 silam. PSSI pun bertindak dengan menahan International Transfer Certificate (ITC) milik Agu.

Masalah tersebut kemudian selesai ketika Agu mengembalikan uang tersebut. Selain Persija, Agu diketahui pernah menjalani trial bersama Persebaya Surabaya, namun gagal.

Lain cerita dengan Itimi Dickson. Striker naturalisasi Singapura asal Nigeria ini pertama kali merumput di Indonesia bersama Persitara Jakarta Utara pada 2007

Dari 17 penampilan, Dickson hanya mencetak dua gol. Ia pun kembali ke Singapura dan merumput bersama Home United dan Geylang United.

Pada 2011, Dickson kembali ke Indonesia dan merumput bersama Persidafon. Sayang, ia cuma main 10 kali sebelum akhirnya pensiun.

11 Pemain Singapura yang merumput di Indonesia

1. Fandi Ahmad (Niac Mitra)

2. David Lee (Niac Mitra)

3. Noh Alam Shah (Arema, Persib, PSS)

4. Muhammad Ridhuan (Persib, Pusamania Borneo FC)

5. Agu Casmir (Persija Jakarta)

6. Baihakki Khaizan (Persija Jakarta, Persib Bandung, Medan Chiefs (di IPL))

7. Mustafic Fachruddin (Persija Jakarta, Persela Lamongan)

8. Khairul Amri (Persiba Balikpapan)

9. Shahril Ishak (Persib Bandung, Medan Chiefs)

10. Itimi Dickson (Persitara Jakarta Utara)

11. Precious Emuejeraye (Sriwijaya FC, Persija Jakarta, Persiba Balikpapan, Persidafon Dafonsoro)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya