Liputan6.com, Jakarta Ole Gunnar Solskjaer akhirnya resmi ditunjuk sebagai pelatih Manchester United (MU) menggantikan posisi Jose Mourinho. Meski menyandang status interim atau sementara, Solskjaer memikul beban yang sangat berat duduk di kursi panas tersebut.
MU mengumpulkan 26 poin setelah melewati 17 pekan laga Premier League 2018-19. Hasil tersebut menjadi catatan terburuk Manchester United di Premier League sejak 1990.
Advertisement
Baca Juga
Manajemen pun mengambil langkah berani dengan memecat Jose Mourinho. Namun, penunjukan Ole Gunnar Solskjaer menjadi hal yang lebih mengejutkan.
Saat ini, setidaknya ada tiga manajer berpengalaman yang tidak terikat dengan klub mana pun, yaitu Laurent Blanc, Antonio Conte dan Zinedine Zidane. Blanc menjadi sosok yang paling tertarik menangani MU, namun manajemen The Red Devils menjatuhkan pilihan kepada Solskjaer.
Secara logika, hal tersebut sulit dipahami. Blanc memiliki pengalaman bersama timnas Prancis dan PSG. Ia sudah merasakan berkompetisi di Liga Champions dan pernah berstatus sebagai pemain MU.
Fakta itu membuat Blanc menjadi kandidat yang paling kuat untuk menjadi suksesor Mourinho. Tetapi, manajemen The Red Devils pastinya memiliki pertimbangan tersendiri mengenai penunjukan Solskjaer.
Berikut ini adalah plus dan minus penunjukan Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer interim MU:Â
Â
Plus
- Ole Gunnar Solskjaer sangat mengenal tradisi di Manchester United. Hal itu ia dapatkan setelah membela klub tersebut selama 11 musim.
- Ole Gunnar Solskjaer pernah menjadi staf pelatih Sir Alex Ferguson. Ia bertanggung jawab melatih striker-striker Manchester United pada musim 2007-08.
- Ole Gunnar Solskjaer merupakan sosok yang sangat disukai suporter Manchester United dan menyandang status legenda di klub tersebut. Ia menjadi pahlawan kemenangan Manchester United atas Bayern Munchen pada final Liga Champions 1999.
- Manchester United masih bisa mencari manajer anyar untuk musim mendatang karena mengikat Solskjaer dengan kontrak sementara. Saat ini, Solskjaer masih terikat kontrak dengan Molde hingga 2021. Liga Norwegia musim 2018 sudah selesai dan Solskjaer akan kembali ke Molde pada Mei 2019 untuk musim kompetisi baru.
Â
Advertisement
Minus
- Ole Gunnar Solskjaer tak memiliki pengalaman yang positif di Premier League. Ia menjadi manajer Cardiff City pada Januari 2014 dan memiliki tugas untuk menyelamatkan Cardiff dari jurang degradasi.
Namun, ia gagal menyelamatkan Cardiff setelah hanya mengoleksi tujuh kemenangan dan menempati posisi juru kunci. Ia sempat melanjutkan menangani Cardiff di Divisi Championship pada musim 2014-15, namun dipecat pada September 2014 karena hasil negatif.
Sumber: Bola.com
Saksikan juga video menarik di bawah ini:
Â