Real Madrid Sudah Samai Era Alfredo di Stefano

Real Madrid era Ramos sudah mengoleksi 17 gelar sama seperti yang ditorehkan Alfredo di Stefano.

oleh Defri Saefullah diperbarui 26 Des 2018, 08:15 WIB
Diterbitkan 26 Des 2018, 08:15 WIB
Para pemain Real Madrid merayakan gelar juara usai mengalahkan Al-Ain pada laga final Piala Dunia Antarklub di Stadion Zayed Sports City, Abu Dhabi, Sabtu (22/12). Al-Ain kalah 1-4 dari Madrid. (AFP/Giuseppe Cacace)
Para pemain Real Madrid merayakan gelar juara usai mengalahkan Al-Ain pada laga final Piala Dunia Antarklub di Stadion Zayed Sports City, Abu Dhabi, Sabtu (22/12). Al-Ain kalah 1-4 dari Madrid. (AFP/Giuseppe Cacace)

Liputan6.com, Madrid - Real Madrid pimpinan Florentino Perez kini bisa disamakan dengan Los Blancos saat berjaya di era Alfredo di Stefano. Torehan kedua era ini sudah sama.

Seperti dilansir Marca, Real Madrid sedang memasuki era keemasan kedua. Sergio Ramos cs sama-sama sudah meraih 17 gelar sejak 2010, torehan yang diraih Di Stefano Cs pada 1953 hingga 1962.

Real Madrid memasuki era keemasan saat membeli Cristiano Ronaldo pada 2009. Sejak itu, dua tim berbeda era ini memasuki masa keemasannya.

Pada era Di Stefano, ada sederet bintang Real Madrid yang berpengaruh seperti Paco Gento, Jose Santamaria, Jose Maria Zarraga,Miguel Munoz dan Ferenc Puskas.

Sedangkan di era Ramos, pemain yang berpengaruh yaitu Marcelo, Luka Modric, Toni Kroos, Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema.

 

 

Belum Habis

Para pemain Real Madrid merayakan gelar juara usai mengalahkan Al-Ain pada laga final Piala Dunia Antarklub di Stadion Zayed Sports City, Abu Dhabi, Sabtu (22/12). Al-Ain kalah 1-4 dari Madrid. (AFP/Giuseppe Cacace)
Para pemain Real Madrid merayakan gelar juara usai mengalahkan Al-Ain pada laga final Piala Dunia Antarklub di Stadion Zayed Sports City, Abu Dhabi, Sabtu (22/12). Al-Ain kalah 1-4 dari Madrid. (AFP/Giuseppe Cacace)

Hijrahnya Ronaldo dari Real Madrid pada 2018 belum menghentikan sejarah Los Blancos. Memang, kesan bakal terhenti terjadi saat kalah dari Atletico Madrid di Piala Super Eropa Agustus lalu.

Namun, Madrid kembali menjawab keraguan lewat kemenangan di Piala Dunia Antarklub. Real Madrid berhasil memenangi trofi ini untuk ketiga kali secara beruntun.

Kehadiran Di Stefano pada 1953 menjadi titik balik di sejarah Madrid. Dia membuat Madrid jadi tim sulit dikalahkan dan main di salah satu klub yang memiliki stadion besar, Bernabeu.

Pada era 1950-an, Madrid memenangi Piala Champions (nama Liga Champions saat itu) sebanyak 5 kali beruntun. Mereka menang lawan Stade de Reims (dua kali), Fiorentina, AC Milan dan Frankfurt.

Puncak penampilan terjadi saat Madrid tekuk frankfurt 7-3 di final. Setelah itu, mereka memenangi Piala Interkontinental usai kalahkan Penarol.

Fluktuatif

Setelah itu, Madrid masuki era fluktuatif usai meraih gelar Eropa keenam kali. Madrid harus menanti hingga 20 Mei 1998 saat satu gol dari Pedrag Mijatovic membuat Real Madrid raih trofi Liga champions ketujuh.

Lalu hadirlah era Raul Gonzales, Fernando Hierro, Zinedine Zidane, Guti yang memenangi trofi Liga Champions sebanyak tiga kali dalam 5 tahun.

Di era Ronaldo, Madrid sebenarnya tak bisa mengikis dominasi Barcelona di La Liga. Mereka hanya unggul di Eropa dan juga Piala Dunia klub.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya