Liputan6.com, Jakarta - Sempat berduet bersama Andrea Iannone dan Jorge Lorenzo, Andrea Dovizioso akan bertandem dengan Danilo Petrucci pada MotoGP 2019. Mengingat status kedua rider, Dovizioso otomatis mendapat status nomor satu di Ducati.
Dovizioso, yang terlibat jauh dalam proses kebangkitan Ducati sejak 2013, kembali diharapkan merebut gelar dunia MotoGP musim ini.
Advertisement
Baca Juga
Sementara Petrucci tidak ditargetkan untuk menyaingi Dovizioso. Dia lebih diharapkan memberikan bantuan padanya dan ikut mengembangkan motor Desmosedici sehingga bisa makin bersinar di MotoGP.
"Saya rasa status itu tak berpengaruh. Saya hanya merasa lebih nyaman dan bersemangat, karena kami punya pondasi yang sangat baik," ungkapnya.
"Jika kami terus bekerja dengan baik seperti paruh kedua musim lalu, kami bisa melakukan hal spesial. Tapi saat ini kami belum memenangkan apa pun, hanya bisa bicara," ujar Dovizioso kepada Motorsport.
Tak Ada Pengaruh Signifikan
Dovizioso juga menyatakan bahwa menjadi rider nomor satu tidaklah memberikan pengaruh signifikan padanya. Menurutnya, hal ini terbukti selama dua tahun terakhir, di mana ia bertandem dengan Jorge Lorenzo.
Sebagai lima kali juara dunia, Lorenzo jauh lebih diunggulkan. Namun, justru Dovizioso yang justru sukses dua kali menduduki peringkat runner-up dan mengoleksi 10 kemenangan.
"Jujur saja, jadi rider nomor satu tak memberi efek tertentu dan itu terbukti selama dua tahun terakhir. Jorge adalah juara dunia, namun kita tahu bagaimana situasinya. Di atas kertas, seseorang selalu berpikir salah satu rider bisa lebih baik dari tandemnya, tapi nyatanya tak selalu begitu. Orang selalu meremehkan faktor eksternal, yang bisa memengaruhi performa rider," tuturnya.
Advertisement
Percaya Dukungan Ducati
Selama dua tahun terakhir pula, Dovizioso bekerja keras, tak hanya memperbaiki kebugaran fisiknya, melainkan juga mentalnya bersama psikolog. Ia yakin bahwa status nomor satu tak selalu mendatangkan keuntungan.
"Selama dua tahun terakhir, saya terus memperbaiki aspek-aspek tertentu, hal-hal yang bahkan Ducati tak tahu. Jadi, menggambarkan pembalap berdasar masa lalunya memang sering membuktikan kebenaran, tapi tak selalu," ungkap Dovizioso.
"Saya beruntung membela tim yang ikut memperebutkan gelar dunia, jadi saya tak pernah ragu bahwa, meski menggaet Jorge, Ducati juga akan maksimal mendukung saya," tutupnya.
Sumber: Bola.net