Barcelona - CEO Ducati, Claudio Domencali buka-bukaan soal kepergian Jorge Lorenzo akhir musim lalu. Ia menilai Ducati tak menganggap kehadiran Lorenzo sebagai kegagalan.
Pada 2016, Lorenzo meneken kontrak berdurasi dua tahun dengan Ducati bernilai 30 juta euro. Nilai kontrak itu menjadikan Lorenzo sebagai pembalap dengan gaji tertinggi di grid.
Advertisement
Baca Juga
Namun, perjalanan X-Fuera di Ducati tak berjalan mulus. Dia kesulitan beradaptasi dengan motor Desmosedici milik Ducati.
Dia akhirnya mengumumkan bakal hijrah ke Repsol Honda pada 2019. Ironisnya, sepekan setelah pengumuman itu Lorenzo malah menorehkan kemenangan perdana bersama Ducati.
"Kami belajar banyak secara tim soal sisi teknis dan kemanusiaan. Beginilah hidup, sebuah cerita, orang-orang bertemu dan kami punya hubungan yang sangat positif," kata Domencali, seperti dilansir Crash, Minggu (20/1/2019).
"Hubungan dengan Lorenzo fantastis, tapi ada beberapa hal tak berjalan sesuai rencana. Itu bukan kesalahan siapa pun, bukan salah Lorenzo juga," imbuh bos Ducati itu.
Menatap Masa Depan
Ducati tak mau berlama-lama menengok ke belakang. Mereka segera mengalihkan fokus ke masa depan.
"Kami berada di sini sekarang, setelah dua tahun bersama (dengan Lorenzo), kami memenangi banyak balapan, dan mengembangkan motor," kata Domencali.
"Sekarang kami menatap ke masa depan dengan cara positif. Kami menjalani banyak hal baik dan buruk, kami akan belajar, dan kami akan melihat musim 2019 dengan cara yang kuat," imbuh dia.
Setelah kehilangan Jorge Lorenzo, Ducati menggeet Danilo Petrucci untuk menemani Andrea Dovizioso. Namun, pembalap Italia itu hanya diberi kontrak berdurasi satu tahun.
Sumber: Bola.com
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement