ONE Championship: Egi Rozten, Petarung Indonesia yang Wujudkan Mimpi di Manila

ONE Championship seri kedua 2019 berlangsung di Manila, Filipina, Egi Rozten jadi wakil Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jan 2019, 17:45 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2019, 17:45 WIB
One Championship
Petarung MMA Indonesia, Egi Rozten (kiri) saat berlaga di ajang ONE Championship. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Manila - Petarung ONE Championship asal Indonesia, Egi Rozten, akan mewujudkan impian terbesarnya bertanding di level dunia kala ambil bagian dalam ONE: Hero's Ascent di Manila, Filipina, malam ini (25/1/2019) waktu setempat.

Egi Rozten menganggap hal ini sebagai pendorong bagi dirinya untuk menampilkan yang terbaik dalam tiap pertandingannya di ajang ONE Championship.

Di ajang ONE Championship, Egi telah mencatat dua kemenangan dan satu kekalahan hanya dalam waktu satu tahun setelah ia bergabung pada awal 2018. Saat ini, Egi mengincar kemenangan ketiga berturut-turut di Manila, melawan Himanshu Kaushik dari India.

"Ini adalah suatu impian yang menjadi nyata. Saya selalu ingin tampil di event besar dan sekarang saya mewakili Indonesia di ajang beladiri terbesar di Asia. Saya akan terfokus dengan apa yang saya tekuni," ujar Egi dalam rilis yang diterima wartawan.

Dia pun kini menjadi pelatih tinju dan Muay Thai untuk berbagai kalangan, termasuk artis dan politisi. Itu menjadi sesuatu yang tidak pernah terbesit dibenaknya 10 tahun lalu.

"Saat ini, saya ingin meraih prestasi sebanyak-banyaknya di ONE Championship, sehingga sepuluh tahun yang akan datang saya dapat memberikan warisan bagi generasi muda yang teriinspirasi untuk terjun ke dunia beladiri profesional," tuturnya.

Sementara itu, ramainya tagar #10YearChallenge oleh warganet ikut membuat ONE Championship turut berpartisipasi. Tagar #10YearChallenge juga menjadi momen membagikan pengalaman para atlet ONE Championship dalam satu dekade.

Beberapa atlet ONE Championship asal Indonesia juga turut berpartisipasi dalam keramaian ini, dimana mereka mengutarakan pencapaian dan berbagi pengalaman mereka, termasuk di dalam ONE.

Priscilla Hertati Lumban Gaol Bersyukur Atas Karirnya

Lumban Gaol Kalah dari Petarung India
Petarung wanita Indonesia di ONE Championship, Priscilla Hertati Lumban Gaol. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Seorang atlet asal Indonesia yang sukses menyelesaikan pertandingan pertamanya dengan kemenangan, Oscar Yaqut, mengaku ia telah melalui banyak hal dalam 10 tahun terakhir. Tepat delapan tahun yang lalu, ia mewujudkan mimpinya untuk menjadi anggota TNI Angkatan Laut.

Baru-baru ini, ia pun berhasil membuktikan diri dengan menjadi salah satu atlet baru di ONE Championship dan ditonton oleh jutaan orang di seluruh dunia.

“Salah satu poin plus kenapa saya diterima [menjadi anggota TNI AL waktu itu] adalah karena prestasi saya di bidang wushu. Ini adalah mimpi saya yang menjadi nyata,” kenangnya. “Mimpi lain yang terwujud adalah bisa tampil di ajang sebesar ONE Championship. […] Untuk tampil di salah satu ajang terbesar di dunia ini rasanya seperti… Wow!”

Kiprah Oscar dalam dunia beladiri internasional dimulai dari kejuaraan Asian Martial Arts Junior pada tahun 2018. Satu tahun kemudian, ia juga tampil dalam ajang Wushu internasional di Thailand.

Penampilan apik Oscar dalam laga debutnya di ONE: ETERNAL HEROES akhir pekan lalu membuat dirinya bersemangat untuk meraih kemenangan sebanyak-banyaknya, demi membanggakan para pendukungnya di Kediri, Jawa Timur. Ia pun ingin menginspirasi generasi muda dan mengembangkan Pencak Dor, ajang beladiri tradisional yang berkembang di kota kelahirannya itu.

Anggota TNI AL Yang Berprestasi

Priscilla Hertati “Thathie” Lumban Gaol, petarung wanita andalan Indonesia di ONE Championship, merepresentasikan sosok atlet wanita yang selalu bersyukur atas segala sesuatu, selain memiliki hubungan erat dengan keluarganya.

Salah satu contoh adalah saat ia melawan juara wushu nasional asal India, Puja Tomar, dengan lapang dada. Dengan muka penuh lebam, Priscilla berjanji untuk bangkit di pertandingan selanjutnya.

“Saya sudah memberikan yang terbaik tapi tampaknya itu bukan rezeki saya,” ujar Priscilla setelah pertandingan.

Priscilla merefleksikan pencapaiannya selama 10 tahun belakangan, dan mengatakan bahwa ia telah berubah menjadi seseorang yang lebih memiliki semangat dan determinasi tinggi akan kehidupannya.

“10 tahun lalu, saya adalah seorang wanita pendiam dan menjadi penari tamborin di gereja,” katanya. “Mimpi saya tercapai ketika saya masuk ke dalam ajang ONE Championship, yang merubah kehidupan saya.”

Wanita yang saat ini memiliki rekor lima kemenangan dan empat kekalahan tersebut mengatakan bahwa ia meraih semuanya dengan perjuangan berat, seraya menambahkan bahwa ia tidak akan berhenti berjuang demi sabuk gelar juara ONE Atomweight, yang saat ini dipegang oleh Angela “The Unstoppable” Lee dari Singapura.

“[Saya] membiayai kuliah adik perempuan saya. Saya berhasil membantu orang tua saya dan berbagi pada sesama,” katanya ketika ditanya apa saja yang sudah dicapai dalam 10 tahun belakangan.

“[Saya juga ingin] menikah dan mempunyai keluarga yang bahagia.”

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya