3 Fakta Menarik Jelang MotoGP Qatar 2019

Mengapa MotoGP Qatar akhirnya selalu digelar pada malam hari dan sejak kapan?

oleh Defri Saefullah diperbarui 01 Mar 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2019, 13:00 WIB
Jorge Lorenzo, MotoGP
MotoGP Qatar selalu menjadi pembuka musim balapan (Twitter/Ducati Corse)

Liputan6.com, Jakarta - Balapan paling bergengsi di dunia bakal dibuka dengan digelarnya MotoGP Qatar di Sirkuit Losail pada 10 Maret mendatang. Balapan ini cukup unik karena digelar malam hari, sesuatu yang jarang dilakukan di balapan.

Balapan di malam hari memiliki kesulitan tinggi karena ancaman cuaca dingin. Sedangkan balapan sekelas MotoGP dipastikan membutuhkan cuaca yang cukup untuk membuat cengkeraman ban di aspal lebih baik.

Jelang digelarnya balapan nanti, pecinta MotoGP tetap penasaran dengan siapa yang bakal jadi terbaik. Berdasarkan dua kali tes pramusim di Qatar dan Sepang, sulit untuk meraba kekuatan.

Pada tes MotoGP Sepang, Ducati mendominasi dalam hal catatan waktu lap. Mereka menempatkan empat pembalap di posisi teratas. Sedangkan di tes MotoGP Qatar, Suzuki dengan Alex Rins tampil mengejutkan.

MotoGP Qatar dimulai sejak 2008 lalu. Ada beberapa fakta menarik yang pantas diketahui, apa saja? Berikut rinciannya:

 

 

 

3. Alasan Balapan Malam

Andrea Dovizioso, MotoGP
Pembalap Ducati Corse, Andrea Dovizioso juara di MotoGP Qatar 2018 lalu (Twitter/Ducati Corse)

Digelarnya balapan malam di Qatar bukan tanpa sebab atau hanya alasan gengsi belaka. Cuaca panas yang ekstrem di siang hari menjadi faktor mengapa balapan di Qatar digelar di malam hari.

Qatar yang terletak di Timur Tengah memang dikenal memiliki cuaca yang panas. Karena alasan inipula, balapan di Qatar selalu dijadikan seri pembuka musim MotoGP.

Cuaca panas membuat ban dan suku cadang motor mudah rusak. Ini tentu menyebabkan biaya yang dikeluarkan tim-tim MotoGP menjadi semakin mahal.

Sirkuit Losail menjadi tempat penyelenggaraan MotoGP Qatar. Sirkuit ini sebenarnya sudah dibuka sejak 2004 tapi secara resmi menggelar MotoGP di malam hari pada 2008.

Sirkuit ini memiliki panjang 5,380 km. Trek lurus di sirkuit ini hanya 1,068 km saja.

2. Milik Lorenzo

Jorge Lorenzo, Ducati, MotoGP
Jorge Lorenzo paling sering juara di MotoGP Qatar (MotoGP.com)

MotoGP Qatar boleh jadi menjadi sirkuit yang paling bersahabat bagi Jorge Lorenzo. Dia sudah enam kali merasakan juara di sini.

Lorenzo menjadi juara di kelas MotoGP sebanyak dua kali yaitu 2012, 2013 dan 2016. Ini semua didapatkannya saat masih bersama Yamaha.

Gelar lainnya didapatkannya saat membalap di 250 cc pada 2006 dan 2007. Satu gelar lagi didapatkannya di Qatar saat membalap di 125 cc pada 2004.

Sedangkan pembalap terbanyak kedua terbanyak juara yaitu Casey Stoner sebanyak 5 kali (4 kali di MotoGP dan satu kali di 250 cc). Sedangkan ketiga ada Valentino Rossi dengan torehan 4 kemenangan di Losail.

 

1. Aprilia Mendominasi

Aprilia, MotoGP, KTM
Aprilia Racing ternyata mendominasi saat balapan di Qatar tapi bukan kelas MotoGP. (MotoGP)

Untuk kategori pabrikan, Aprilia ternyata merajai torehan juara di sirkuit Losail Qatar. Mereka sudah 12 kali juara di sini tapi untuk kelas 125 cc dan 250 cc.

Sedangkan di MotoGP, Yamaha paling sering menang di Losail dengan torehan 8 kemenangan. Sedangkan posisi kedua diisi Honda dan Kalex dengan 7 kali juara.

Posisi ketiga diisi Ducati yang menorehkan 4 kemenangan yaitu 2007, 2008, 2009 dan 2018. Semuanya terjadi di MotoGP.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya