Liputan6.com, Jakarta - Presiden AS Roma, James Pallotta, mengklaim bahwa mereka "dirampok" di Liga Champions saat melawan FC Porto di Estadio do Dragao, Kamis dinihari WIB.
Seperti diketahui, klub asal Portugal itu, lolos ke babak perempat final Liga Champions setelah menang 3-1 saat menjamu AS Roma.
Advertisement
Baca Juga
Pertandingan harus melewati babak perpanjangan waktu setelah dalam waktu normal skor berakhir 2-1 untuk keunggulan Porto. Skor akhir jadi 3-3 dan tak ada keunggulan gol tandang.
Pertandingan dilanjutkan perpanjangan waktu. Pada babak inilah Porto mendapat hadiah penalti yang sanggup diselesaikan dengan baik oleh Alex Telles.Â
“Tahun lalu kami meminta VAR di Liga Champions karena kami bermain semifinal dan malam ini, mereka mendapat VAR dan kami masih dirampok. Saya bosan dengan omong kosong ini. Saya menyerah," kata Presiden AS Roma itu.
Tolak Wawancara
Sementara itu, pelatih AS Roma Eusebio Di Francesco langsung duduk di bus tim setelah pertandingan dan menolak berbicara kepada media.
Sebelumnya, Eusebio di Francesco dirumorkan akan dipecat klub menyusul menurunnya performa AS Roma. Dari lima pertandingan, Serigala Ibukota cuma memetik dua kemenangan..
Advertisement
Tak Bersalah
Kapten AS Roma, Danielle De Rossi, menilai Eusebio tidak sepenuhnya layak disalahkan atas penurunan performa AS Roma.
"Pelatih punya etos sepak bolanya dan tahu apa yang dia inginkan dari tim. Jelas, kami tidak selalu memahami itu dengan baik dan dia tak senang, tetapi dia tak pernah kehilangan prinsip," kata De Rossi seperti dilansir situs resmi UEFA.