Liputan6.com, London- Chelsea terus menjauh dari empat besar di klasemen Liga Inggris. Permainan yang kurang konsisten dari pasukan Maurizio Sarri ini membuat The Blues gagal bersaing dengan Manchester United dan Arsenal dalam perebutan empat besar.
Meski begitu, gelandang Ruben Loftus-Cheek belum kehilangan keyakinan Chelsea bisa finis di posisi empat besar. Chelsea kehilangan dua poin di kandang sendiri saat menjamu Wolverhampton Wanderers pada akhir pekan kemarin.
Baca Juga
Advertisement
Mereka hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan tim asuhan Nuno Espirito Santo tersebut.
Hasil itu membuat Chelsea gagal merapatkan jaraknya untuk merebut posisi empat besar. Saat ini tim asuhan Maurizio Sarri itu masih tertahan di peringkat enam dengan mengoleksi 57 poin.
Chelsea saat iini tertinggal tiga angka dari Arsenal yang menempati peringkat keempat dengan 60 poin dari 30 laga. Namun, The Blues saat ini baru bermain 29 kali di Premier League.
Peluang Empat Besar
Persaingan di posisi empat besar saat ini memang sangat ketat. Meskipun begitu, Loftus-Cheek masih sangat yakin kalau timnya punya peluang besar untuk finis di zona Liga Champions pada akhir musim.
“Semua masih berpeluang,” tegas Loftus-Cheek di situs resmi Chelsea.
"Ini memang naik-turun bagi kami tapi kami terus berusaha, terus bekerja keras di dalam latihan. Jarak poinnya tidak besar, jadi kami terus bekerja dan berusaha demi mendapatkan kemenangan-kemenangan ini."
Advertisement
Lawan yang Sulit
Loftus-Cheek mengakui kalau Wolves merupakan lawan yang sangat sulit untuk dikalahkan. Untuk itu, gelandang asal Inggris itu tidak sungkan memberikan kredit kepada lawannya tersebut.
“Kami tahu Wolves akan datang dan mempersiapkan permainan seperti itu. Itu menunjukkan bahwa tim itu terancam dengan kreativitas kami dan ingin menunggu di belakang dan menyerang kami lewat serangan balik. Kami lengah lalu kebobolan," lanjutnya.
“Kami memenangi seluruh penguasaan bola namun tidak mampu membongkar mereka. Kredit untuk Wolves, mereka sangat kompak dan sulit dibongkar. Kami harus menggerakkan bola lebih cepat lagi dan mencari sesuatu yang berbeda, keajaiban untuk membuka pertahanan mereka karena (pertahanan mereka) sangat ketat. Kredit kepada mereka tapi kami butuh sesuatu yang lain.
“Kami mencoba selalu menggerakkan bola ke depan dan, bagus, akhirnya Eden mencetak gol di menit-menit akhir. Kami berhasil terlepas dari kekalahan tapi kami menginginkan kemenangan, dan ini benar-benar terasa seperti kehilangan dua poin. Kami kecewa.”
Sumber: Bola.net