Liputan6.com, Santiago- Cal Crutchlow salah satu pembalap yang mengalami hasil buruk saat balapan di MotoGP Argentina. Itu karena dia disanksi ride through penalty karena dinilai jump start.
Crutchlow menilai sanksi di MotoGP Argentina seperti yang didapatkannya tidak adil. Dia bahkan mengklaim hal ini tak akan terjadi kepada Valentino Rossi dan Marc Marquez kalau melakukan hal yang sama.
Baca Juga
Advertisement
Karena disanksi ride through penalty pada MotoGP Argentina, Crutchlow terpaksa membalap dari deretan paling belakang. Setelah berjuang keras, dia hanya bisa meraih posisi ke-13.
Crutchlow langsung melancarkan protes kepada pengawas balapan saat MotoGP Argentina selesai. Dia mempertanyakan penalti yang dia pikir tak pantas didapatkan.
Regulasi MotoGP menyebutkan motor harus diam saat lampu merah dimatikan, tapi dimungkinkan dengan sedikit pergerakan.
"Di kasus pergerakan kecil saat lampu merah hidup, petugas yang ditunjuk akan menentukan apakah pembalap yang dimaksud mengambil untung atau tidak," bunyi regulasi MotoGP.
Penjelasan Crutchlow
Crutchlow mengatakan sanksi diberikan saat dia mencoba seimbangkan motor dengan kaki. Ini membuat pergerakan kecil.
Crutchlow lalu diperlihatkan tayangan video kesalahannya oleh pengawas lomba. Namun dia ngotot tak bergerak jauh bahkan tidak sampai satu sentimeter.
"Kami kecewa dengan hasil balapan terkait sanksi yang saya dapatkan dimana mereka bilang itu jump start, kami tak sepakat sama sekali," ujar Crutchlow.
"Tak ada tim saya yang sepakat saya sudah melakukan kesalahan, kecuali pengawas lomba. Kalau ini terjadi kepada Rossi dan Marquez, mereka tak akan memberi sanksi itu."
Advertisement
Pembalap Top
Dia mengatakan pembalap top bakal mendapatkan keistimewaan saat lomba. Meski saat melakukan pelanggaran seperti dirinya.
"Saya tak mau salahkan Rossi atau pembalap lain, tapi saya bicara soal pembalap top. Sebut saja Marquez lakukan itu, dia tetap memimpin balapan," ujarnya.
"Pengawas lomba akan memberinya sanksi, saya pikir tidak. Itu pendapat saya."