Liputan6.com, Manchester - Atlet ONE Championship asal Indonesia, Victorio Senduk, siap membuktikan diri pada ajang One: Legendary Quest di Shanghai, 15 Juni mendatang. Pada penampilan pertama sejak September 2018, dia berharap dapat meraih hasil memuaskan.
Victorio dijadwalkan menghadapi atlet asal Myanmar Phoe Thaw yang berada dalam performa meningkat. Dia tidak main-main dan mempersiapkan diri selama empat bulan menghadapi pertarungan ONE Championship nanti.
Advertisement
Baca Juga
"Saya ingin memperlihatkan kalau usia bukan batasan. Bukan hanya penting bagi saya, tetapi juga penting untuk membangkitkan generasi muda sebagai generasi penerus," ungkap petarung berusia 37 tahun ini.
“Ini merangsang mereka (generasi muda) untuk berpikir bahwa yang senior saja bisa. Semoga mereka terinspirasi sehingga olahrga ini bisa jaya untuk olahragawan,” sambungnya.
Victorio juga ingin mengakhiri tren negatif. Sebelumnya dia menderita kekalahan di dua duel terakhir ONE Championship melawan rekan senegara Sunoto dan Sor Sey asal Kamboja.
Diejek saat Kecil
Atlet yang akrab disapa Indra ini lebih dikenal sebagai anak pendiam saat masih bersekolah. Hal ini menyebabkan dirinya sering menjadi bahan ejekan.
Namun, keinginan untuk membuktikan kapasitas sukses membawanya menjadi salah satu atlet senior yang masih melanglang buana di arena mixed martial arts (MMA) Tanah Air.
“Saat itu saya lebih banyak diam dan condong defensif. Kemudian saya ingin merubah pandangan itu,” ujar atlet kelahiran Manado, 20 Juni 1981 ini.
“Kemudian saya berpikir untuk mengubah pandangan teman-teman, apalagi ketika melihat mereka punya prestasi. Saya tidak bisa hanya diam dan ada perasaan untuk membuat orang bangga pada diri saya.”
Advertisement
Panutan Kakak
Indra beruntung memiliki kakak yang dapat dijadikan panutan. Sang kakak, Adriani Mande, adalah seorang atlet senior yang juga mengibarkan Merah Putih di beberapa ajang internasional.
“Bukannya saya gila hormat, tetapi saya juga ingin memiliki prestasi dan mengikuti jejak kakak. Saya bangga dan kagum melihat orang berprestasi, serta ingin merasakan hal yang sama ketika orang lain melihat saya,” tuturnya.