3 Penyebab PSM Makassar Gagal ke Final Piala AFC 2019

Laju PSM di Piala AFC 2019 terhenti di semifinal zona ASEAN setelah kalah aturan gol tandang dari Becamex Binh Duong. Statistik yang dirilis AFC mengungkap Becamex memang layak ke final.

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 27 Jun 2019, 11:20 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2019, 11:20 WIB
PSM Makassar
Pemain PSM Makassar tampak kecewa usai gagal lolos ke final Zona ASEAN Piala AFC 2019 meski menang atas Becamex Binh Duong di Stadion Pakansari, Rabu (26/6). PSM menang 2-1 atas Becamex Binh Duong. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Jakarta PSM Makassar gagal melaju ke final  Zona ASEAN Piala AFC 2019. Tim Juku Eja tak lolos karena kalah aturan gol tandang, meski pertandingan melawan Becamex Binh Duong berakhir dengan agregat 2-2, Rabu kemarin.

PSM Makassar mengawali laga dengan ketertinggalan satu gol dari Becamex Binh Duong. Hal itu terjadi setelah mereka takluk 0-1 pada leg pertama yang berlangsung di Vietnam (19/6/2019).

Giliran menjamu Becamex di Stadion Pakansari, Cibinong, PSM Makassar harus menerima kenyataan kebobolan lebih dulu pada menit ke-45+3' melalui gol Wander Luiz. Gol itu, PSM secara matematis membutuhkan tiga gol karena sudah tertinggal dua gol secara agregat.

PSM berhasil bangkit dan mencetak dua gol ke gawang Becamex. Gol Juku Eja dicetak Ho Tan Tai (75’/bunuh diri) dan Aaron Evans (78'). Namun, setelah itu tak ada gol lagi dalam laga tersebut.

Meski meraih kemenangan 2-1 atas Becamex Binh Duong, PSM harus menerima kenyataan tersingkir dari Piala AFC. Becamex berhak melaju ke final zona ASEAN karena unggul aturan gol tandang.

Statistik yang dirilis AFC mengungkap Becamex memang layak ke final karena tampil dominan sepanjang pertandingan. Pasukan asuhan Nguyen Thanh Son itu memiliki 50,6 persen penguasaan bola dan mampu melepaskan 17 peluang, yang lima di antaranya akurat.

Lantas, faktor apa yang membuat PSM gagal melaju ke partai final? Berikut ini tiga faktor penyebab yang membuat PSM Makassar tersingkir dari Piala AFC 2019 versi Bola.com:

Kebobolan Menit Akhir

Pemain Becamex Binh Duong merayakan gol yang dicetak oleh Wander Luiz ke gawang PSM Makassar pada laga semifinal Zona ASEAN Piala AFC 2019 di Stadion Pakansari, Rabu (26/6). PSM menang 2-1 atas Becamex Binh Duong. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

PSM Makassar sejatinya mampu mengimbangi permainan Becamex Binh Duong selama 45 menit waktu normal pada babak pertama. Namun, pada injury time, wakil Vietnam itu berhasil mencetak gol melalui aksi Wander Luiz.

Gol tersebut membuat PSM makin tertekan karena harus mencetak minimal tiga gol untuk bisa lolos ke laga puncak zona ASEAN. Namun, pasukan Darije Kalezic itu hanya mampu mencetak dua gol.

Telat Panas

Striker PSM Makassar, Eero Markkanen, terjatuh saat berebut bola dengan pemain Becamex Binh Duong pada laga semifinal Zona ASEAN Piala AFC 2019 di Stadion Pakansari, Rabu (26/6). PSM menang 2-1 atas Becamex Binh Duong. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Permainan PSM Makassar baru hidup pada babak kedua. Hal itu terjadi setelah Zulham Zamrun dan Guy Junior dimasukkan pelatih Darije Kalezic.

Zulham Zamrun sesekali berhasil merangsek ke dalam lini pertahanan Becamex. Adapun Guy Junior membuat sektor pertahanan Becamex tertekan. Namun, PSM hanya mampu mencetak dua gol dengan kebobolan satu gol, dari kemenangan dengan selisih dua gol yang diharuskan.

Lini Depan Tumpul

Striker PSM Makassar, Eero Markkanen, berusaha meminta bola saat melawan Lao Toyota FC pada laga Piala AFC 2019 di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu (13/3). PSM menang 7-3 atas Lao. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

PSM Makassar memang berhasil mencetak dua gol ke gawang Becamex Binh Duong. Namun, kedua gol tersebut berasal dari situasi bola mati.

Hal ini membuktikan PSM kesulitan membongkar lini pertahanan Becamex. Statistik AFC mencatat, dari sembilan peluang yang di dapat hanya satu yang mengarah ke gawang.

 

Sumber: Bola.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya