Assen- Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi boleh jadi sedang menjalani musim paling sial di kariernya sebagai pembalap MotoGP. Sempat berseri-seri di awal musim, Rossi belakangan malah mendapatkan rentetan kesialan.
Rossi sempat mengaku kebingungan sehari menjelang balapan MotoGP Belanda, di Sirkuit Assen, Minggu (30/6/2019). Kini, Rossi mungkin tak hanya bingung, tapi juga frustrasi.
Baca Juga
Advertisement
Rossi kebingungan karena motornya tak bisa melaju cepat sehingga terpaksa start dari posisi ke-14 di MotoGP Belanda. Dia tak memahami kenapa motornya jauh kalah cepat dibanding dua pembalap Yamaha lainnya, Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT) dan Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha).
The Doctor kalah cepat dibanding anak didiknya yang juga menggeber motor Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli, yang start dari posisi kesembilan.
Seolah kesialan itu belum cukup, Rossi kembali menelan pil pahit saat balapan. Pembalap berusia 40 tahun tersebut sedang berusaha memperbaiki posisi ketika bertabrakan dengan pembalap LCR Honda, Takaaki Nakagami, pada Tikungan 8.
Kecelakaan tersebut terjadi begitu awal. Balapan masih menyisakan 13 lap. Rossi terlempar dari lintasan dan tak bisa merampungkan balapan.
Artinya,Rossi kembali gagal mendulang poin. Pembalap kawakan yang sudah dua dekade lebih berkarier di ajang balap motor tersebut tampaknya mulai bersiap mengucapkan selamat tinggal kepada pacuan juara dunia MotoGP 2019.
Gagal Finis 3 Kali Beruntun
Kegagalan di MotoGP Belanda terasa semakin pahit karena Rossi gagal tiga seri beruntun. The Doctor juga tak mampu merampungkan balapan di MotoGP Italia dan MotoGP Catalunya.
Di Italia, Rossi benar-benar nahas. Dia memulai balapan dari posisi ke-18 sehingga harus bekerja keras merangsek ke depan, setidaknya masuk posisi 10 besar.
Namun, pembalap asal Tavulia, Italia, itu malah bersenggolan dengan Joan Mir pada awal-awal balapan di Tikungan 1. Keduanya keluar ke gravel, sehingga Rossi melorot ke urutan ke-21. Dia sempat kembali ke lintasan, namun akhirnya benar-benar menyudahi balapan setelah terjatuh pada lap kesembilan.
Pil pahit juga dirasakan Rossi di MotoGP Catalunya. Kali ini, Rossi jatuh bukan karena kesalahannya sendiri. Dia sedang bersaing di rombongan terdepan ketika nasib sial menyapanya.
Insiden dimulai ketika Jorge Lorenzo (Repsol Honda) berusaha menyalip Maverick Vinales pada lap kedua Tikungan 10. Bukannya berhasil, Lorenzo malah menyenggol Andrea Dovizioso (Ducati) dan tertjauh.
Ternyata motornya juga menyenggol Vinales dan Rossi. Keempat pembalap sama-sama tak merampungkan balapan.
Advertisement
Tak Kunjung Konsisten
Masalah Rossi bukan hanya tiga kali beruntun gagal finis pada MotoGP 2019. Rossi juga belum bisa tampil konsisten, terutama disebabkan performa motornya.
Di Catalunya motor Rossi sebenarnya sangat kompetitif, namun insiden di lap kedua memupus ambisinya finis di podium. Namun, di Assen motor Rossi jauh dari mengesankan. Dia bahkan gagal lolos langsung ke kualifikasi kedua setelah hanya menempati posisi ke-13 pada latihan bebas ketiga (FP3).
Saat kualifikasi pertama, The Doctor tak kuasa memberi kejutan. Yamaha YZR-M1 tunggangannya gagal melaju kencang, sehingga gagal lolos ke kualifikasi kedua. Rossi terpaksa start dari posisi ke-14.
Secara keseluruhan, performa Rossi masih naik turun seperti rollercoaster. Setelah finis kelima pada seri pembuka di Qatar, Rossi mampu dua kali beruntun jadi runner up di MotoGP Argentina dan MotoGP Amerika Serikat.
Sayangnya, peruntungan The Doctor seolah membeku hingga seri ketiga. Setelah itu Rossi dihampiri rentetan hasil buruk. Dia hanya finis keeenam dan kelima masing-masing di MotoGP Jerez dan MotoGP Prancis, kemudian tiga kali beruntun gagal merampungkan balapan.
Jadi, mampukah Rossi mengakhiri rentetan hasil buruk itu dan menggenggam lagi keberuntungannya?