Adrian Mattheis Bidik Kemenangan Cepat di ONE: Masters of Destiny

Petarung andalan Indonesia, Adrian “Papua Badboy” Mattheis akan tampil di ajang One Championship: Masters of Destiny yang digelar di Kuala Lumpur.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Jul 2019, 20:00 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2019, 20:00 WIB
Adrian Mattheis
Adrian Mattheis saat tampil di Jakarta. (ONE Championship)

Liputan6.com, Jakarta - Petarung andalan Indonesia, Adrian “Papua Badboy” Mattheis, bertekad melanjutkan catatan luar biasa di ajang ONE Championship di Malaysia, bertajuk ONE: MASTERS OF DESTINY, Jumat (12/7).

Atlet asal Papua ini meraih tiga kemenangan beruntun di tiga laga ONE Championship terakhirnya, dengan penyelesaian sempurna dalam dua ronde awal. Kini, petarung yang bernaung dibawah TIgershark Fighting Academy ini mengincar kemenangan cepat lainnya saat menghadapi Li Zhe, atlet muda berbakat asal Tiongkok di ajang yang akan disiarkan di SCTV itu.

Li Zhe salah satu atlet yang menunjukan prospek cerah dalam ajang pencarian bakat di Negeri Tirai Bambu, bertajuk ONE Hero Series. Dia memenangi tiga pertandingan lewat kuncian.

“Kebetulan Li Zhe ini jago Brazilian Jiujitsu [BJJ], jadi game plan saya tidak ganti, hanya ada sedikit modifikasi dalam upaya takedown,” ujar atlet yang tampil di ONE: FOR HONOR di Jakarta Mei lalu.

“Saya tahu sedikit tentang Li Zhe, dan dia sangat bagus di ONE Hero Series. Tapi ini merupakan debutnya di ONE Championship dan saya telah mempelajari gayanya lewat laga terakhirnya. Jadi akan ada sedikit perubahan strategi di Malaysia nanti.”

“Jika memungkinkan, saya ingin melakukan finishing di ronde kedua. Karena dia, kan, lawan baru jadi Saya mau lihat cara mainnya dulu di ronde pertama dan melihat celah di ronde dua.”

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bukan Hal Aneh

Adrian Matheis
Adrian Mattheis saat beraksi di atas ring. (ONE Championship)

Meraih kemenangan lewat KO atapun kuncian memang bukan hal yang aneh bagi Adrian. Atlet berusia 26 tahun yang memiliki rekor penyelesaian paling banyak di divisi strawweight dengan sejumlah tujuh kali.

Meskipun demikian, hal tersebut tidak menjadi target utama yang membebani dirinya. Ia akan bersabar sampai kesempatan datang, tanpa harus mengambil tindakan yang penuh resiko.

“Sebenarnya, penyelesaian bukan jadi target utama. Tapi kita harus lihat situasi seperti apa. Kalau dia kasih kesempatan, saya hajar,” kata Adrian.


Duel Lainnya

Pertandingan lain pada ajang ONE: Masters of Destiny ini akan menampilkan perebutan tiket babak semi-final ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix antara Petchmorakot Petchyindee Academy dan Giorgio “The Doctor” Petrosyan.

Sebelumnya, Juara Dunia ONE Women’s Atomweight “The Unstoppable” Angela Lee juga akan mencoba peruntungannya di dalam divisi strawweight, menghadapi Juara Dunia BJJ delapan kali Michelle Nicolini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya