Menangis hingga Bangkit Melawan, Reaksi Mihajlovic Usai Divonis Leukemia

Berhari-hari Sinisa Mihajlovic menangis usai divonis menderita penyakit leukemia, tapi...

oleh Marco Tampubolon diperbarui 15 Jul 2019, 19:40 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2019, 19:40 WIB
sinisa mihajlovic
Pelatih AC Milan asal Serbia, Sinisa Mihajlovic. (AFP/Vincenzo Pinto)

Liputan6.com, Jakarta Manajer Bologna, Sinisa Mihajlovic, divonis mengidap kanker darah atau leukemua. Beragam label mengerikan melekat pada penyakit ini, tapi pria Kroasia itu memilih untuk melawan.

Menangis. Inilah reaksi pertama Mihajlovic saat divonis mengidap penyakit ini. Bayangan kematian yang segera menjemput dan perpisahan dengan orang-orang terkasih membuat pria berusia 50 tahun tersebut tidak kuasa untuk menahan air matanya.

"Itu merupakan pukulan telak saat menerima berita itu. Berhari-hari saya hanya bisa duduk dan menangis, hidup Anda berlalu di depan mata," kata Mihaljovic seperti dilansir The42.ie. 

Leukemia merupakan salah satu penyakit yang paling mematikan di muka bumi ini. Berawal dari tulang belakang dan menyebabkan pertumbuhan sel-sel darah yang tidak normal. 

Belum diketahui penyebab pasti munculnya penyakit ini. Siapapun bisa terserang. Tua-muda, bahkan anak-anak tidak mustahil mengalaminya. Pola hidup juga bukan satu-satunya pemicu leukemia. Kombinasi genetik dan faktor lingkungan bisa memicu penyakit ini. 

Namun semua ini tidak lagi penting bagi Mihajlovic. Mantan pelatih AC Milan itu memilih fokus pada satu hal, yakni melawan untuk sembuh. Dalam jumpa pers yang digelar belum lama ini, Mihajlovic bertekad untuk menjalani seluruh pengobatan yang dibutuhkan. 

"Saya ingin menghadapinya dengan dada membusung, menatap matanya seperti yang selalu kulakukan. Saya tidak sabar ingin ke rumah sakit dan mulai bertarung. Itu agresif, tapi bisa dikalahkan," kata Mihajlovic yang baru setengah musim menangani Bologna. 

"Sayangnya, tidak ada yang diberikan kepada saya selama hidup ini. Saya harus berjuang untuk segalanya, dan saya juga akan berjuang untuk ini," ujar Mihajlovic. 

 

Bukan Mustahil Sembuh

Sinisa Mihajlovic
Sinisa Mihajlovic, pelatih Bologna. (AFP/Miguel Medina)

Dokter klub, Gianni Nanni, juga membenarkan penyakit yang diidap Mihajlovic. Bahkan tingkatanyanya sudah masuk kategoti akut. Namun Nanni yakin Mihajlovic bisa pulih. 

Kemajuan teknologi menurut Nanni sudah bisa diandalkan untuk melawan penyakit ini. 

"Duapuluh tahun lalu, kita bahkan tidak membicarakan tentang cara melawan penyakit ini, tapi hari ini dengan berbagai pengetahuan yang kita punya kita bisa bicara tentang masa depan cerah bagi seorang pelatih untuk tetap melanjutkan karirnya," kata Nanni. 

"Penyakit ini bisa dikalahkan. Dia perlu melanjutkan tugasnya dan memberi tahu para pemain seandainya mereka telah melakukan kesalahan," beber Nanni menguatkan. 

 

Banjir Dukungan

FOTO: 7 Maestro Sepak Bola yang Pensiun di Tahun 2017
Francesco Totti (AFP/Tiziana Fabi)

Mihajlovic baru saja menangani Bologna. Dia ditunjuk sebagai manajer Bologna pada Januari 2019 lalu, menggantikan posisi Filippo Inzaghi yang dianggap gagal oleh manajemen. Mihajlovic sukses mengangkat Bologna dari jurang degradasi dan finis di urutan ke-10 usai merebut delapan kemenangan dari 12 pertandingan terakhir di Serie A. 

Presiden klub, Joey Saputo, telah memastikan Mihajlovic tetap menjabat sebagai manajer Bologna saat dia berjuang melawan penyakit yang dideritanya mulai Selasa besok. 

Sementara dukungan terhadap perjuangan Mihajlovic terus mengalir. Salah satunya dari mantan rekannya di AS Roma, Francesco Totti. Legenda Serigala Ibu Kota itu menyampaikan pesan itu lewat akun media sosialnya tidak lama setelah mengetahui penyakit Mihajlovic.

"Saya akan berjuang dan merayakannya bersamamu karena Anda akan memenangkan pertarungan ini. Forza Sinisa," tulis Totti sebagai dukungan kepada Mihajlovic.  

Obat-obatan dan penanganan medis berperan besar dalam penanganan kanker. Namun yang tak kalah penting adalah semangat untuk sembuh dari penyakit ini. Salah seorang penyintas kanker kepada huffpost.com, pernah menuliskan pentingnya motivasi diri dalam memerangi penyakit tersebut. Kemarahan penderita terhadap penyakit yang dideritanya juga sangat membantu menjaga semangat itu tetap menyala. Dan yang tak kalah pentingnya, orang-orang tercinta jauh lebih ampuh dari pengobatan kemoterapi sekalipun. 

Mihaljovic memang baru menjalani penanganan medis mulai Selasa (16/7/2019). Namun tekad dan semangatnya untuk sembuh membuat Mihajlovic selangkah lebih maju. 

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya