Liputan6.com, Monaco Dikenal sebagai sosok termpramental saat aktif sebagai pemain, Eric Cantona, justru menunjukkan sisi sebaliknya setelah pensiun. Mantan pemain Manchester United (MU) itu belakangan bahkan mendapatkan penghargaan atas upayanya membantu sesama .
Seperti dilansir BBC, Cantona bakal dianugerahi penghargaan Presiden UEFA atas komitmennya selama ini dalam meningkatkan kehidupan orang lain. Penghargaan tersebut akan diserahkan di Monaco, pada Kamis waktu setempat (29/8/2019).
Presiden UEFA, Aleksander Ceferin sangat terkesan terhadap pekerjaan Cantona sejak memutuskan gantung sepatu. "Penghargaan ini tidak hanya mengenang karirnya sebagai pemain papan atas, tapi juga untuk menghormatinya secara personal," kata Ceferin.
Advertisement
"Dia sosok yang menolak kompromi dan berdiri di atas nilainya, bicara blak-blakan, dan di satu sisi merupakan sosok yang teguh dalam memperjuangkan tujuannya," beber Ceferin.
Cantona merupakan pemain asal Prancis yang sangat terkenal di Liga Inggris. Dia pertama kali mengangkat trofi Divisi Satu bersama Leeds United pada tahun 1992 lalu. Selanjutnya dia bergabung dengan MU dan memenangkan empat gelar Premier League dan 2 Piala FA.
Namun nama Cantona tidak hanya identik dengan prestasi. Sikapnya yang tempramental beberapa kali membuatnya menerima sanksi. Salah satu insiden yang sangat menyita perhatian para pecinta Liga Inggris tentu saja tendang Kung Fu yang dilepaskannya kepada fans Crystal Palace usai menerima kartu merah pada pertandingan, 25 Januari 1995.
Kegiatan Setelah Pensiun
Cantona pensiun di usia 30 tahun pada 1997. Selanjutnya Cantona menekuni sepak bola pantai dan dunia peran serta aktif dalam berbagai kegiatan amal.
Selain Cantona, penghargaan Presiden UEFA juga diberikan kepada David Beckham, Johan Cruyff, Bobby Charlton, Franz Beckenbauer, Bobby Robson, dan Paolo Maldini.
Saksikan juga video menarik di bawah ini:
Advertisement